Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Moneter: Definisi dan Tujuannya

Kompas.com - 16/11/2020, 19:00 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comEkonomi makro merupakan bidang perekonomian yang memiliki ruang lingkup sangat luas.

Ruang lingkup ekonomi makro meliputi kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa perekonomian, laju pertumbuhan output, laju inflasi, pengangguran, neraca pembayaran, dan nilai kurs.

Agar sasaran dari masing-masing ruang lingkup tercapai, maka diperlukan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi makro. Salah satu kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro adalah kebijakan moneter.

Dilansir dari jurnal Statement Kebijaksanaan Moneter (2010) karya Teguh Sihono, kebijakan monter adalah kebijakan ekonomi dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar untuk memengaruhi kegiatan ekonomi.

Kebijakan moneter diatur oleh bank sentral. Berarti, kebijakan moneter di Indonesia diatur oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.

Baca juga: Kredit: Definisi, Jenis, dan Fungsinya

Jenis kebijakan moneter

Kebijakan moneter diterapkan sejalan dengan siklus ekonomi, baik siklus ekonomi yang berkembang pesat maupun siklus ekonomi yang melambat. Karena diterapkan secara demikian, maka ada dua jenis kebijakan moneter, yaitu:

  • Kebijakan moneter ekspansif

Merupakan kebijakan moneter yang digunakan untuk mendorong kegiatan ekonomi, contohnya adalah dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar.

  • Kebijakan monter kontraktif

Merupakan kebijakan moneter yang digunakan untuk memperlambat kegiatan ekonomi, contohny adalah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.

Tujuan penerapan kebijakan moneter

Kebijakan moneter penting untuk diterapkan karena berhubungan dengan adanya proposisi yang mengatakan bahwa peredaran uang memiliki hubungan yang erat dengan sektor barang dan jasa atau sektor riil.

Baca juga: Instrumen Pasar Uang

Dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat, akan dapat memengaruhi variabel-variabel ekonomi di sektor riil, seperti tingkat harga, investasi, dan produksi.

Kesimpulannya adalah kebijakan moneter ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan investasi dan produksi sehingga peningkatan ekonomi dapat diwujudkan.

Perlu diketahui bahwa penerapan kebijakan moneter tidak bisa dipisahkan dengan kebijakan ekonomi makro lainnya, yaitu kebijakan fiskal.

Kebijakan moneter dan fiskal diterapkan bersamaan untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sifat kebijakan moneter

Dalam buku Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan Empirikal (2011) karya Wayan Sudirman, dijelaskan bahwa ada dua jenis sifat kebijakan moneter, yaitu:

  • Kebijakan moneter longgar (easy monetary policy)

Kebijakan moneter longgar biasanya digunakan untuk mengatasi kelesuan ekonomi di dalam negeri yaitu dengan menambah jumlah uang yang beredar. Penambahan jumlah uang yang beredar diharapkan dapat mendorong kegiatan perkekonomian.

Baca juga: Produk-Produk Bank Syariah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com