Mundurnya bonus demografi peluang yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Itu harus dimulai sejak dini, bahkan sejak dalam kandung seribu hari kehidupan.
Harus dilakukan secara bertahap melalui life cycle approach, human capital development harus mampu menciptakan anak-anak siap kerja, sehat, cerdas, berdaya saing, berkarakter, dan produktif.
Tidak hanya itu tapi juga menguasai ketrampilan teknis dan soft skill.
Di era digital adaptive anak-anak harus mempunyai adaptive ability menghadapi perubahan yang sangat cepat.
Pemerintah dan dunia usaha harus mampu menciptakan lapangan kerja.
Menurut BPS, perubahan struktur umur penduduk ini dapat terjadi karena adanya proses transisi demografi secara berkelanjutan dan berjangka panjang.
Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Anak Perlu Dibekali Kemampuan Literasi
Mula-mula tingkat mortalitas harus diturunkan, melalui pelayanan kesehatan yang baik. Penurunan kematian bayi tidak langsung diikuti dengan penurunan fertilitas.
Penurunan kematian bayi menyebabkan lebih banyak bayi yang survive, dapat terus hidup mencapai usia yang lebih tinggi.
Setelah beberapa lama, tingkat fertilitas akhirnya akan menurun juga. Kalau sudah demikian, maka terjadi pergeseran distribusi penduduk menurut umur, yang menyebabkan menurunnya rasio ketergantungan penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.