Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Hutan Indonesia, Materi Belajar Dari Rumah TVRI SMP 5 Juni

Kompas.com - 05/06/2020, 10:25 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Pertanyaanya apakah kita mampu menghentikan pemanasan global yang semakin parah? Sayangnya, pemanasan global itu nyaris tidak mungkin dihentikan. Ini semua karena banyak senyawa yang terus memenuhi langit bumi dan membuatnya semakin memanas. Bayangkan jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia karena menggunakan bahan bakar fosil mencapai 37 giga ton, seperti membuang 6.000 piramida Giza ke atmosfer Bumi. Inilah yang membuat kandungan karbon dioksida dan emisi lainnya di atmosfer bumi jadi mencapai titik tertingginya selama 800.000 tahun terakhir.

Apakah masih ada jalan keluar dari semua ini apakah masih ada cara untuk memperlambat pemanasan global. Sebenarnya masih ada, tetapi akan susah sekali. Ilmuwan sepakat cara terbaik memperlambat pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam The Paris Agreement, 197 negara di dunia bersepakat dalam 10 tahun ke depan setidaknya harus mengurangi emisi gas rumah kaca 45 persen di 2030 dan 100 persen di 2050, untuk menjaga suhu bumi agar tidak naik 2 derajat Celcius di akhir abad ini (2100). Karena kalaupun semua manusia berhenti menghasilkan karbon dioksida ke udara, bumi masih akan tetap panas. Apalagi kalau kita tidak berbuat apa-apa, bisa ada kemungkinan yang jauh lebih parah.

Kelihatannya 2 derajat Celcius kecil, tetapi nyatanya kenaikan suhu bumi sekarang ini membuat perubahan iklim yang dampaknya merembet ke mana-mana. Bencana alam segala bentuk menghancurkan kita, sampai spesies hewan dan karang di lautan makin terancam. Bahkan pemanasan global juga disebut ikut menyebabkan banyak kematian lewat persebaran penyakit. Menurut saintis, bumi tidak akan langsung berakhir karena itu semua. Tetapi kemungkinan semua bencana itu akan terjadi lagi, akan jauh lebih seram.

Lalu bagaimana dengan kita? Kita lihat sekitar, masih banyak orang yang tidak peduli dengan kondisi bumi sekarang, yang main menebang pohon dan membakar lahan di sana sini buat keuntungan pribadi mereka. Padahal yang mungkin terjadi di Jakarta pada 2050, kalau muka air laut terus bertambah tinggi karena pemanasan global, sekitar setengah wilayah Jakarta terancam terendam air laut.

Tentu kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. Untungnya Indonesia mempunyai komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca ke udara, lewat membuat kebijakan menunda pemberian ijin pembukaan lahan hutan dan gambut, restorasi lahan gambut, meningkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga terbarukan dan rehabilitasi dan penyerahan hutan untuk tujuan sosial. PR kita masih panjang, tapi sejauh ini kita sudah mulai dan terus mengerjakan satu per satu.

Intinya pemanasan global hampir tidak mungkin dihentikan, tetapi setidaknya ini semua masih bisa diperlambat dengan usaha dan kerja sama untuk mengurangi emisi karbon ke udara. Bukan cuma negara tetapi juga kita semua, lewat merawat dan menjaga teman-teman kita, biar dunia tetap terjaga kelangsungannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com