KOMPAS.com - Perahu Phinisi berasal dari Suku Bugis yang berada di Kabupaten Bulukumba, Makassar, Sulawesi Selatan. Suku Bukis dikenal sebagai pelaut handal.
Bagaimana cara membuat perahu Pinisi?
Proses pembuatan perahu terbilang cukup unik dan membutuhkan waktu lama. Dikerjakan dengan cara tradisional memakai tenaga manusia.
Pembuat perahu merupakan warisan yang sudah turun temurun sejak ribuan tahun lalu hingga sekarang. Perahu Phinisi sudah ada sejak abad ke-14.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), proses pembuatan Perahu Pinisi sangat unik.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam membuat Perahu Pinisi dengan cara-cara tradisional. Tiap tahapan ada perhitungan-perhitungan tersendiri yang dimiliki Suku Bugis.
Baca juga: Akibat pada Laut jika Semua Nelayan Menggunakan Perahu Besar dan Alat Modern
Berikut tahapan pembuatan:
Tahap pertama yang dilakukan dengan menentukan hari baik untuk mencari kayu. Biasanya hari baik untuk mencari kayu jatuh pada hari ke-5 dan ke-7 di bulan yang sedang berjalan.
Angka 5 menyimbolkan naparilimai dalle'na yang berarti rezeki sudah ditangan. Sementara angka 7 menyimbolkan natujuangngi dalle'na yang berarti selalu mendapat rezeki.
Ada empat jenis kayu yang biasanya dipakai untuk membuat perahu, yakni kayu besi, kayu bikti, kayu kandole atau punaga, dan kayu jati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.