Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah di TVRI untuk SMA, 24 April 2020

Kompas.com - 24/04/2020, 12:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Program belajar dari rumah yang ditayangkan TVRI pada Jumat, 24 April 2020, membahas tema "Borobudur" untuk SMA.

Berikut pembahasan soal dan jawabannya:

Soal: Mengapa UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia pada 1991?

Jawaban: Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia (world heritage).

Candi Borobudur merupakan situs candi Budha yang terbesar di dunia. Menurut Prasasti Karangtengah, Candi Borobudur dibangun pada 824 Masehi oleh Raja Samaratungga ketika masa Wangsa Syailendra.

Ada kriteria yang menjadikan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Pertama, kompleks Candi Borobudur berbentuk piramida tanpa atap.

Di mana terdiri dari 10 teras berlubang dan dimahkotai sebuah kubah besar berbentuk lonceng.

Kedua, Candi Borobudur merupakan contoh seni dengan arsitektur Indonesia dari antara awal abad ke-8 dan akhir abad ke-9.

Bentuk arsitektur dari candi adalah berarsitektur Gupta, yang mencerminkan Candi Borobudur menyerupai puzzle raksasa yang dipahat sedemikian sehingga saling mengunci satu dengan yang lain.

Kemudian, tersusun dari dua juta balok batu vulkanik. Ketiga, Candi Borobudur ditata dalam bentuk lotus, yaitu bunga yang disucikan oleh umat Buddha.

Dinding Candi Borobudur memiliki 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa, serta
satu stupa induk yang meliputi luas 2.500 meter persegi. Pada setiap stupa beisi patung
Buddha yang duduk bersila.

Bentuk bangunan Borobudur berupa punden berundak-undak yang terdiri dari 10 tingkat,
setiap tingkatan konon melambangkan tahapan kehidupan manusia.

Candi Borobudur terletak di atas bukit. Ketika dilihat dari atas candi terlihat jelas
Candi Borobudur dikelilingi dua pasang gunung kembar, yaitu Gunung Sundoro-Sumbing di
sebelah barat laut dan Gunung Merapi-Merbabu di sebelah timur laut.

Baca juga: Prasasti Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Soal: Bagaimana upaya yang dilakukan agar status Candi Borobudur tetap baik menurut
UNESCO?

Jawaban: sebuah heritage ketika sudah menjadi warisan dunia harus melakukan pemeliharaan-pemeliharaan yang sesuai ketentuan UNESCO.

Pada Candi Borobudur terus dilakukan kegiatan monitoring, seperti monitoring keperawatan
batu, monitoring stabilitas struktur bangunan, lingkungan, atau perilaku pengunjung.

Sehingga dari hasil monitoring itu bisa dilakukan untuk bahan kebijakan selanjutnya.

Karena setiap warisan dunia itu, tiap dua tahun harus melaporkan kepada UNESCO soal
upaya-upaya apa yang dilakukan.

Dari UNESCO juga melakukan monitoring mengenai apa yang kurang dan apa yang harus
dilakukan pengelola.

Maka dengan demikian adanya komunikasi yang baik antara pihak
pengelola dan UNESCO.

Candi Borobudur ketika ditetapkan sebagai warisan dunia bukan hanya bangunan candi. Tapi
juga kawasan, bahkan kawasan tersebut dibagi zona satu, dua, tiga, empat dan lima.

Zona tiga, zona empat dan zona lima adalah wilayah di mana masyarakat hidup dan ruangnya
milik masyarakat.

Namun, banyak masyarakat yang tidak memahami dengan warisan dunia ini
melakukan pembangunan fisik menurut versi masyarakat, seperti tower, pembangunan hotel
yang terlalu tinggi

Itu berdampak pada view disekitar kawasan Candi Borobudur. Maka perlu memberikan
pengertian kepada masyarakat supaya ikut berperan ikut menjaga dari lingkungan yang masih
asli.

Baca juga: Karya Sastra Peninggalan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Soal: Sebagai bangsa Indonesia, apakah kamu bangga dengan Candi Borobudur? Tuliskan
pendapatmu?

Jawaban: Candi Borobudur penuh dengan sejuta keunikan dan keindahanya. Di mana menjadi
daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun internasional untuk mengunjungi tempat
bersejarah ini.

Tidak hanya sebagai tempat wisata, tapi juga masih dipakai untuk ritual upacara keagamaan.

Candi Borobudur bukan saja milik Indonesia, tapi milik dunia. Sehingga penting sekali
berfungsi sebagai jati diri bangsa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com