Pada 1290, Edward I dari Inggris mencatat pembelian 450 butir telur untuk diwarnai atau ditutupi dengan daun emas. Dia kemudian memberikan telur kepada anggota keluarga kerajaan.
Bermula dari hal tersebut, tradisi memberikan telur dengan hiasan menjadi kebiasaan.
Telur diwarnai dengan meriah sebagai tanda kegembiraan dan untuk mengenang kisah Yesus Kristus.
Baca juga: Mengapa Peringatan Kematian Yesus Dinamakan Jumat Agung?
Beberapa negara juga mengadakan kontes telur bergulir sebagai pertanda perayaan Paskah.
Selain itu, juga ada tradisi berburu Telur Paskah. Awalnya kegiatan tersebut tumbuh dari tradisi anak-anak Jerman yang mencari pretzel tersembunyi selama musim Paskah.