Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Rentan Tertular Virus Corona

Kompas.com - 31/03/2020, 14:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Epidemi Covid-19 sudah melalui beberapa tahap, yaitu dari wabah lokal, penularan masyarakat, hingga kini sebagai epidemik dan pandemi (tersebar luas).

Dilansir dalam buku Panduan Pencegahan Coronavirus (2020) karya Wang Zhou, pada tahap awal epidemi tersebut memakan inkubasi rata-rata adalah 5,2 hari.

Waktu penggandaan epidemi adalah 7,4 hari yaitu jumlah orang yang terinfeksi berlipat dua dalam 7,4 hari. Rata-rata interval kontinunya adalah 7,5 hari.

Regeneration index dasarnya diperkirakan 2,2-3,8. Artinya rata-rata pasien menularkan kepada 2,2-3,8 orang lain.

Pada tahap penularan, epidemi Covid-19 melalui tiga tahapan, sebagai berikut:

Tahap wabah lokal, pada tahal ini kebanyakan terkait pada paparan pasar seafood.

Tahap penularan masyarakat, penularan interpersonal dan terklusternya penularan dalam masyarakat dan keluarga.

Tahap tersebar luas, penyebaran yang cepat dengan populasi yang luas hingga seluruh dunia.

Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 Terus Bertambah, Wali Kota Jakbar Imbau Warga Tetap di Rumah

Pihak yang rentan Covid-19

Novel coronavirus atau Covid-19 baru saja muncul pada manusia. Sehingga secara umum, masyarakat rentan terhadap virus tersebut karena belum memiliki kekebalannya.

Covid-19 dapat menginfeksi individu dengan kekebalan normal atau terganggu. Jumlah paparan virus juga menentukan apakah Anda terinfeksi atau tidak.

Jika terpapar virus dalam jumlah yang besar, seseorang akan jatuh sakit meskipun secara fungsi kekebalan tubuh normal.

Untuk beberapa orang dengan fungsi kekebalan yang buruk, seperti orangtua, ibu hamil, atau orang dengan gangguan hati atau ginjal, penyakit ini akan berkembang sangat cepat dalam tubuh. Selain itu memberikan reaksi yang cepat dan gejala lebih buruk.

Faktor dominan apakah seseorang terinfeksi atau tidak adalah peluang untuk terpapar virus tersebut.

Sehingga seseorang yang memiliki kekebalan lebih belum tentu tidak be
risiko untuk terinfeksi.

Ilustrasi penularan Covid-19shutterstock Ilustrasi penularan Covid-19
Rute penularan Covid-19

Sampai saat ini, studi mengatakan bahwa penularan utama Covid-19 melalui percikan pernapasan dan kontak.

Namun, terdapat risiko penularan fecal oral. Kemudian penularan aerosol, ibu ke anak, dan rute lainnya belum terkonfirmasi.

Berikut penjelasannya:

Penularan percikan pernapasan

Penularan ini adalah cara utama penularan kontak langsung. Virus ditularkan melalui percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau bicara dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan-percikan tersebut.

Penularan kontak tidak langsung

Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Percikan yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang juga disentuh oleh tangan.

Virus dari tangan yang terkontaminasi bisa terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut. Sehingga orang yang memegang benda terkontaminasi virus menjadi sakit.

Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?

Fecal-oral

Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, sehingga kemungkinan adanya penularan fecal-oral.

Penularan aerosol

Ketika percikan bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, pantogen tertinggal dan membentuk inti percikan.

Aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Penularan inilah yang disebut aerosol.

Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan Covid-19 dapat ditularkam melalui aerosol.

Penularan dari ibu ke anak

Anak dari ibu yang terjangkit Covid-19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir.

Hal ini menandakan bahwa Covid-19 mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal melalui penularan ibu ke anak. Tetapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk mengonfirmasi rute ini.

Baca juga: Sel Darah Tubuh dan Jenisnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com