Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Jepang Menyerah pada Sekutu

Kompas.com - 20/03/2020, 20:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Peristiwa Jepang menyerah pada Sekutu menimbulkan dampak bagi bangsa Indonesia dan memberikan kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Tahukah kamu peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu?

Alasan Jepang menyerah pada Sekutu

Melansir Sumber Belajar Kemdikbud RI, sampai akhir 1943, kedudukan Jepang dalam perang Asia Pasifik mulai terdesak dan mengalami kekalahan dari pasukan Sekutu di beberapa tempat.

Dikutip dari History, pada 26 Juli 1945 Sekutu mengeluarkan Deklarasi Potsdam menuntut penyerahan tanpa syarat dari semua angkatan bersenjata Jepang.

Baca juga: Perumusan Naskah Proklamasi

Pada 28 Juli 1945, Perdana Menteri Jepang Kantaro Suzuki merespons dengan mengatakan kepada pers bahwa pemerintahnya tidak memperhatikan (pay no attention) ultimatum Sekutu.

Presiden Amerika Serikat Harry Truman memerintahkan pengeboman terhadap kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Berakibat kelumpuhan kondisi politik dan ekonomi Jepang.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Kaisar Hirohito tampil di radio nasional pertama kalinya, mengumumkan Jepang menyerah demi menciptakan perdamaian besar bagi generasi mendatang.

Amerika Serikat segera menerima menyerahnya Jepang. Peristiwa ini mengakhiri Perang Dunia II setelah empat tahun pertempuran antara Jepang dan Amerika Serikat.

Baca juga: Media Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan

Upacara Jepang menyerah pada Sekutu

Melansir The New Daily, upacara penandatanganan menyerahnya Jepang dilakukan di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945.

Penandatanganan dilakukan di hadapan perwakilan sembilan negara Sekutu. Proses pertemuan hanya 23 menit dan disiarkan ke seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu menandatangani atas nama pemerintah Jepang. Jenderal Yoshijiro Umezu menandatangani mewakili angkatan bersenjata Jepang.

Sedangkan Sekutu diwakili Jenderal Angkatan Darat Douglas MacArthur, selaku Komandan di Pasifik Barat Daya dan Panglima Tertinggi untuk Kekuatan Sekutu.

Serta negara-negara yang tergabung dalam Sekutu seperti Belanda, Inggris, Australia, Selandia Baru.

Perwakilan Jepang di atas kapal USS Missouri (BB-63) selama upacara penyerahan di Teluk Tokyo. 2 September 1945. Berdiri di depan adalah: Menteri Luar Negeri Mamoru Shigemitsu (mengenakan topi top) dan Jenderal Yoshijiro Umezu, Kepala Staf Umum Angkatan Darat. Di belakang mereka ada tiga wakil masing-masing dari Kementerian Luar Negeri, Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Jepang. (Foto oleh Galerie Bilderwelt / Getty Images)Galerie Bilderwelt Perwakilan Jepang di atas kapal USS Missouri (BB-63) selama upacara penyerahan di Teluk Tokyo. 2 September 1945. Berdiri di depan adalah: Menteri Luar Negeri Mamoru Shigemitsu (mengenakan topi top) dan Jenderal Yoshijiro Umezu, Kepala Staf Umum Angkatan Darat. Di belakang mereka ada tiga wakil masing-masing dari Kementerian Luar Negeri, Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Jepang. (Foto oleh Galerie Bilderwelt / Getty Images)

Baca juga: Penyebab Peristiwa Rengasdengklok

Dampak Jepang menyerah pada Sekutu

Dampak Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu adalah terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Artinya, tidak ada pemerintahan yang berkuasa di Indonesia.

Jepang telah kalah pada Perang Dunia II dan Sekutu sebagai pemenang perang belum menggantikan kedudukan Jepang di Indonesia.

Golongan muda yang mendengar berita kekalahan Jepang dari radio luar negeri merasa situasi tersebut merupakan kesempatan baik bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Tetapi mereka bingung karena Soekarno dan Moh Hatta berada di Dalat Vietnam, memenuhi panggilan Jenderal Terauchi, panglima tentara Jepang di kawasan Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com