Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Kompas.com - 11/03/2020, 17:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Dimensi realitas

Pada dimensi realitas, di mana nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat.

Dimensi idealisme

Dimensi idealisme adalah ideologi yang memberikan harapan tentang masa depan yang lebih baik.

Dimensi fleksibilitas

Dimensi fleksibilitas atau disebut dimensi pengembangan adalah ideologi yang memiliki keluwesan dan memungkinkan pengembangan pemikiran.

Baca juga: Makna 5 Lambang Pancasila

Pancasil sebagai ideologi terbuka menjadi sarana untuk memecahkan permasalahan bangsa. Faktor rakyat dan bangsa sangat menentukan dalam keberhasilan tersebut.

Faktot Pancasila sebagai ideologi terbuka

Ada beberapa faktor atau gagasan yang mendorong Pancasila sebagai ideologi terbuka, yakni:

Perubahan dan perkembangan masyarakat yang cepat

Pada faktor tersebut dampak dari berkembangnya pembangunan nasional secara pesat.

Sehingga problem yang datang tidak senantiasa dapat dijawab secara ideologi sesuai dengan pemikiran-pemikiran ideologi sebelumnya.

Contohnya, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tidak memungkinkan suatu negara menutup diri dari pasar, terjadi pergeseran peran negara.

Runtuhnya ideologi tertutup Marxisme-Leninisme atau Komunisme

Pada abad ke-21 terjadi perubahan besar dengan tumbangnya idelogi komunis. Karena komunisme telah memposisikan sebagai ideologi tertutup.

Ideologi komunisme merupakan ideologi yang merasa sudah mempunyai seluruh jawaban terhadap kehidupan ini.

Baca juga: Lambang Negara Garuda Pancasila: Arti dan Sejarahnya

Sehingga yang perlu dilakukan dengan melaksanakan secara dogmatik.

Praktek ideologi tertutup di masa lalu

Dalam sejarah politik Indonesia saat dipengaruhi komunisme sangat besar dalam segala sendi kehidupan masyarakat, berbangsa,dan bernagara.

Di mana ideologi yang bersifat tertutup telah memengaruhi Pancasila. Dalam pelaksanaannya pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku.

Penempatan Pancasila sebagai asas tunggal

Ketika negara menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas membuat kualifikasi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersandera.

Karena terdapat kawasan kehidupan yang bersifat otonom secara langsung mengacu pada nilai Pancasil, seperti nilai-nilai religi.

Maka menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak tepat.

Sehingga MPR pada 1999 mencabut istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas. Kemudian mengembalikan fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com