Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur yang Bisa Dikonsumsi

Kompas.com - 30/01/2020, 08:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Jamur kancing berbentuk seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem atau coklat muda.

Jamur kancing banyak dikembangbiakkan di Prancis pada abad-17. Di mana sudah dikenal dan tumbuh secara alami di atas tumpukan kotoran kuda sejak zaman kuno di Romawi dan Yunani.

Jamur ini sering dijadikan masakan karena memiliki rasa yang enak dan mengandung vitamin serta mineral yang dibutuhkan tubuh.

3. Jamur shiitake

Jamur shiitake diambil dari bahasa Jepang yang berati jamur dari pohon shii. Karena batang pohonnya sudah lapuk dan merupakan tempat tumbuh jamur.

Jamur ini tumbuh di permukaan batang kayu yang sudah lapuk. Batang dari tubuh buah sering melengkung. Bentuk seperti payung terbuka lebar, warna coklat tua dengan bulu halus.

Jamur banyak dibudidaya di China dan sudah sangat lama. Jamur shiitake bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh dan meningkatkan energi.

Baca juga: Penampakan 2 Jamur Raksasa Tumbuh di Kebun Bambu Warga

4. Jamur merang

Jamur merang banyak dibudidaya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Karena jamur merang sangat cocok hidup di daerah yang beriklim tropis atau subtropis.

Jamur merang ini berbentuk bulat telur dengan warna coklat gelap hingga abu-abu dan dikelilingi selubung.

Tekstur Jamur merang lembut, sehingga memiliki rasa yang enak. Jamur merang memiliki kandungan protein tinggi sehingga sangat baik untuk dikonsumsi.

5. Jamur kuping

Jamur kuping memiliki warna coklat tua kemerahan dan berbentuk mirip dengan telinga manusia.

Ada tiga jenis pada jamur kuping ini, yakni jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae).

Ketiga jamur tersebut sering dijadikan olahan makanan yang lezat dan bergizi. Jamur ini memiliki sejumlah manfaat.

Seperti mengurangi penyakit panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit karena luka bakar, mengatasi darah tinggi atau hipertensi, kekurangan darah atau anemia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Halogen yang Tidak Dapat Mengoksidasi Air

Halogen yang Tidak Dapat Mengoksidasi Air

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com