Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek di Indonesia dari Masa ke Masa

Kompas.com - 25/01/2020, 07:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Imlek atau Sin Cia tak kalah bedanya dengan tahun baru lainnya. Imlek merupakan Tahun Baru Tionghoa dan biasanya yang merayakan Imlek adalah warga Tionghoa.

Dilansir dari National Geographic, kata Imlek berasal dari dialek Hokkian atau bahasa Mandarin Yin Li yang berarti kalender bulan.

Sin Cia merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru.

Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi. Perayaan Imlek dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau dikenal dengan istilah Cap Go Meh.

Sejarah Imlek masuk ke Indonesia

Diambil dari buku Nusa Jawa: Silang Budaya- Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris (2005) karya Denys Lombard, sejak permulaan Masehi masyarakat China mulai migrasi ke Indonesia. Sejak saat itu perayaan Imlek telah dilakukan.

Seorang pendeta Fa Hsien sering berlayar dari China ke India dan sebaliknya. Pada 412, Fa Hsien berlayar dari Sri Lanka namun kapal yang dinaikinya terkena badai.

Baca juga: Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek?

Kemudian Fa Hsien mendarat di Yawadwi yang sekarang bernama Pulau Jawa dalam bahasa Sansekerta.

Budaya China ini memiliki pengaruh bagi masyarakat Asia Tenggara, khususnya masyarakat Jawa. Pengaruh tersebut tidak hanya pada aspek kebudayaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari.

Budaya China juga memberikan pengaruh pada perkembangan teknik produksi dan budi daya berbagai komoditas seperti gula, padi, arak, tiram, udang, garam, dan lainnya.

Bahkan China juga memberikan pengaruh besar pada sistem kongsi, teknik kemaritiman, perdagangan, dan sistem moneter di Jawa.

Buku Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 (2014) karya Anthony Reid mengatakan kemunculan China memiliki peran penting dalam perdagangan dunia. Ketika itu rempah-rempah merupakan komoditas utama dalam perdagangan antarbenua.

Oleh karena itu permintaan rempah-rempah dari Maluku ke Laut Tengah mengalami lonjakan. Sehingga banyak armada China yang dikirim ke Asia Tenggara.

Perayaan Imlek Orde Lama

Pada era Orde Lama, Imlek tidak bisa terlepas dari dimensi politik. Saat itu, Presiden Soekarno membangun persahabatan dengan pemerintah China. Untuk itu, perayaan Imlek diberikan tempat.

Baca juga: Warna Merah, Identik pada Perayaan Imlek

Hal tersebut dibuktikan dengan Ketetapan Pemerintah tentang Hari Raya Umat Beragama Nomor 2/OEM Tahun 1946.

Pada butir Pasal 4 disebutkan, Tahun Baru Imlek, Ceng Beng (berziarah dan membersihkan makam leluhur) dan hari lahir serta wafatnya Khonghucu sebagai hari libur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com