Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makhluk Abadi yang Tak Bisa Mati

Kompas.com - 14/01/2020, 07:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Bagi sebagian besar ubur-ubur jenis lain, tahap ini adalah akhir garis kehidupan. Tetapi Turritopsis dohrnii (dan mungkin beberapa spesies ubur-ubur lain) memiliki pertahanan diri yang unik.

Turritopsis dohrnii  saat menghadapi tekanan lingkungan (kelaparan atau cedera) dapat kembali menjadi gumpalan kecil jaringan. Lalu berubah kembali menjadi fase polip yang belum matang. Seperti kupu-kupu yang berubah menjadi ulat atau katak menjadi berudu lagi.

Meski demikian, Turritopsis dohrnii tidak benar-benar abadi. Ubur-ubur ini bisa dimakan predator atau mati dengan cara lain. Kemampuan hewan ini untuk kembali ke tahap kehidupan merupakan respons terhadap tekanan. Artinya secara teori, hewan ini bisa hidup selamanya.

Baca juga: Lobster Oranye Langka Diselamatkan dari Swalayan

Hydra

Hydra terlihat sedikit mirip dengan tahap polip ubur-ubur. Sama seperti ubur-ubur, Hydra dikelompokkan bersama dalam filum Cnidaria. Karakteristik filum Cnidaria adalah tubuh tubular dengan mulut cincin tentakel di salah satu ujung dan kaki perekat di sisi lain.

Hydra adalah hewan sederhana kebanyakan tinggal di kolam atau sungai air tawar dan menggunakan tentakel menyengat untuk mencari mangsa yang lewat.

Hydra seperti tidak mengalami penuaan sama sekali. Tidak seperti seharusnya yang terus memburuk secara bertahap, sel induk Hydra memiliki kapasitas untuk pembaruan diri yang tak terbatas.

Penyebabnya adalah serangkaian gen tertentu yang disebut gen FoxO. Gen ini terdapat pada hewan mulai dari cacing hingga manusia dan berperan dalam mengatur lamanya sel akan hidup. Pada sel induk Hydra, terdapat gen FoxO yang berlebihan.

Ketika para peneliti mencegah gen FoxO agar tidak berfungsi, sel-sel Hydra menunjukkan tanda-tanda penuaan. Hydra tidak akan lagi beregenerasi seperti sebelumnya.

Meski belum diketahui cara kerja gen FoxO secara persis, tetapi jelas gen ini berperan penting dalam menjaga keremajaan Hydra.

Baca juga: Setelah 30 Tahun, Lobster Pohon Bangkit dari Kepunahan

Lobster

Lobster juga tidak mengalami penuaan. Namun tidak seperti Hydra yang tergantung pada gen FoxO, umur panjang lobster karena terus menerus memperbaiki DNA.

Biasanya selama proses penyalinan DNA dan pembelahan sel, tutup pelindung pada kromosom yang disebut telomere, perlahan menjadi lebih pendek. Ketika terlalu pendek, sebuah sel memasuki fase penuaan dan tidak bisa lagi terus membelah.

Lobster tidak mengalami masalah tersebut karena memiliki pasokan enzim telomerase yang tidak pernah habis untuk menjaga regenerasi telomere.

Lobster menghasilkan enzim ini di semua sel sepanjang periode kehidupan dewasa. Sehingga memungkinkan untuk mempertahankan DNA awet muda tanpa batas.

Telomerase sebenarnya juga terdapat pada sebagian besar hewan lain, termasuk manusia. Tetapi setelah melewati kehidupan embrionik, kadar telomerase di sebagian besar sel lainnya menurun dan tidak cukup untuk membangun kembali telomere secara terus menerus.

Meski seolah dapat menjalani hidup abadi, terdapat kelemahan pada lobster sebab dapat tumbuh terlalu besar melebihi cangkangnya sendiri. Artinya, seumur hidup, lobster harus membuang cangkang yang terlalu kecil dan menumbuhkan eksoskeleton yang baru.

Padahal dalam menumbuhkan kerangka baru ini lobster membutuhkan energi dalam jumlah besar. Akibat jumlah energi untuk menumbuhkan cangkang baru terlalu banyak, lobster bisa mati karena kelelahan, penyakit, predator atau runtuhnya cangkang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com