Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Darah Tubuh dan Jenisnya

Kompas.com - 31/12/2019, 18:00 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Darah merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi manusia. Di dalamnya terkandung berbagai macam komponen.

Diambil dari buku Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah (2018) karya Novi Khila Firani mengatakan komponen tersebut berupa cairan atau plasma darah dan berupa padat atau sel darah.

Darah mampu mengantar oksigen dan sari makanan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Dalam darah terdiri dari beberapa bagian. Berikut bagian-bagian tersebut:

Sel darah

Di dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis sel darah. Ketiga sel tersebut berasal dari sel induk pluripoten yang terdapat di sumsum. Sel pluripoten berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda.

Tiga jenis sel tersebut, yaitu:

Sel darah merahshutterstock Sel darah merah

  • Sel darah merah

Sel darah merah atau eritrosit berperan untuk mengikat oksigen menuju jaringan tubuh yang membutuhkan. Sel darah merah merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya.

Orang yang hidup dipegunungan akan memiliki jumlah sel darah merah yang lebih banyak karena oksigen di dataran tinggi lebih sedikit.

Baca juga: Mengapa Lidah Bisa Merasakan Pahit dan Manis?

Sel darah merah memiliki bentuk pipih dan cekung di kedua sisinya serta tidak memiliki inti sel. Dengan memiliki bentuk seperti itu, sel darah merah mampu berada di ruang dengan efektif.

Bentuk sel darah merah tersebut juga membantunya untuk mengikat oksigen lebih banyak. Dalam sebuah sel darah merah terdapat sekitar 250 juta hemoglobin, di mana satu hemoglobim mampu mengikat 4 oksigen.

Pembentukan sel darah merah dipengaruhi oleh kadar hormon eritropoietin pada ginjal. Apabila kadar eritropoietin tinggi, sumsum akan membentuk eritrosit atau sel darah merah baru.

Sel darah putihshutterstock Sel darah putih

  • Sel darah putih

Sel darah putih atau leukosit berperan untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit.

Dalam 1 milimeter kubik darah ada 5.000-10.000 leukosit. Untuk melawan bibit penyakit atau virus, leukosit dibekali kemampuan untuk keluar dari pembuluh darah dan berpatroli di cairan intersitial.

Jumlah leukosit akan meningkat saat tubuh berperang melawan penyakit. Apabila penyakit atau infeksi telah teratasi, jumlah sel darah putih tersebut akan normal.

Terdapat lima jenis leukosit pada tubuh, yaitu limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil, dan basofil.

Baca juga: Mengenal Telinga, Fungsi dan Cara Merawatnya

Monosit dan neutrofil merupakan fagosit yang menelan bakteri dan serpihan sel mati. Sel limofit merespon kekebalan dan menghasilkan antibodi.

Eosinofil menyerang parasit yang berukuran besar, sedangkan basofil merespon peradangan.

  • Trombosit

Merupakan kepingan darah yang berperan dalam pembekuan darah saat terjadi luka. Dalam 1 milimeter kubik darah terdapat 250.000-400.000 trombosit.

Keping darah tersebut fragmen sel yang tidak memiliki mikleus. Trombosit bermula dari sel besar yang terpecah-pecah di dalam sumsung tulang.

Plasmashutterstock Plasma

Plasma darah

Tersusun dari 90 persen air dan 10 persen protein, ion, dan nutrisi. Plasma memiliki warna kekuningan. Plasma bisa dipisahkan dengan sel darah melalui proses sentrifugasi.

Protein plasma darah berguna untuk mempertahankan pH darah pada angka 7,4. Saat terjadi luka, fungsi protein fibrinogen adalah membekukan darahnya.

Baca juga: Fungsi Paru-Paru dan Strukturnya

Plasma darah merupakan tempat sari makanan diantarkan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi.

Sampah dan sisa metabolisme akan dilarutkan pada plasma agar dapat disaring ginjal dan dibuang dalam bentuk urin.

Susunan plasma darah adalah air, ion, natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, protein albumin, fibrinogen, antibodi, glukosa, asam lemak, vitamin, sampah metabolisme, gas respirasi dan hormon.

Terbentuknya komponen darah

Komponen-komponen darah dibuat pada sumsum tulang. Proses produksi dan pengembangan darah disebut hematopoesis.

Selain sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa, dan hati juga membantu mengatur peredaran sel darah.

Selain itu, organ tersebut juga membantu produksi dan fungsi sel darah berjalan dengan baik. Saat awal terbentuk di sumsum tulang, sel darah masih berbentuk sel stem.

Sel stem tersebut akan matang dan berubah menjadi komponen darah.

Penyakit dalam darah

Dengan adanya gangguan pada darah, tentu aktivitas pada tubuh menjadi tidak seimbang. Berikut beberapa penyakit yang berkaitan dengan darah.

Baca juga: Kopi Panas atau Es, Mana Lebih Baik untuk Kesehatan?

  • Anemia

Salah satu kelainan darah yang paling sering terjadi, Di mana menyerang sel darah merah atau produksi sel darah merah berkurang.

Meski terbilang ringan, namun tidak boleh mengabaikan. Nyeri, sulit bernafas, mudah lelahm dan pucat menjadi salah satu gejalanya.

  • Leukimia

Jenis kanker darah, terjadi ketika jumlah sel darah putih lebih banyak dan menjadi ganas karena bisa memakan sel darah merah.

Leukimia akut adalah kondisi yang serius dan dapat berkembang dengan cepat. Sedangkan leukimia progresif berlansgung lebih lamban.

kemoterapi dan transplantasi sel induk menjadi perawatan utama jenis penyakit ini.

  • Myeloma

Salah satu jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang dan kelainan darah yang mengurangi jumlah sel darah putih. Termasuk penyakit kronis yang berkembang perlahan.

  • Pembekuan darah

Terjadi karena kelainan trombosit. Penderita gangguan trombosit mungkin mengalami pendarahan yang berlebihan atau pembekuan darah yang berlebohan.

Baca juga: Bukan Sekadar Hiburan, Karaoke Punya 4 Manfaat Kesehatan Ini

  • Malaria

Disebabkan oleh gigitan nyamuk yang menyerang sel darah merah dan harus segera diobati.

Pentingnya menjalani pola hidup sehat, dengan konsumsi makanan bergizi dan mengimbanginya dengan olahraga secara teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com