Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme: Arti, Sejarah, dan Tujuan

Kompas.com - 29/12/2019, 18:00 WIB
Ari Welianto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap warga negara harus memiliki rasa nasionalime kepada bangsanya sendiri.

Ini sebagai bentuk kesadaran dan cinta tanah air yang ditunjukan melalui sikap dan tingkah laku atau masyarakat.

Sebenarnya apa itu nasionalisme dan bagaimana penerapannya?

Arti Nasionalisme

Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah.

Baca juga: Pentingnya Nasionalisme di Era Indonesia Modern

Juga memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.

Sikap dan perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara. Itu meliputi harus mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.

Baca juga: Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Muda, Kemhan Gelar PCTA 2019

Kemudian menciptakan dan mencintai produk dalam negari, serta bersedia melakukan aksi nyata membela negara.

Sejarah Nasionalisme

Nasionalisme sudah menjadi pandang yang dikenal sejak akhir abad ke-18.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada Revolusi Amerika dan Perancis nasionalismen sudah menjadi pandang kuat yang pertama.

Setelah itu baru menyebar ke negara-negara baru di Amerika Latin. Pada awal abad ke-19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa Timur dan Tenggara.

Berkembang di Asia dan Afrika pada awal abad ke-20. Itu menjadi kebangkitan dan perjuangan yang kuat bagi masyarakat di dua benua tersebut.

Nasionalisme di Indonesia

Di Indonesia, mulai muncul benih-benih nasionalisme sejak abad ke-19 dan abad ke-20.

Baca juga: Survei LSI: Dibanding Identitas Keagamaan dan Kesukuan, Nasionalisme Rakyat Indonesia Lebih Tinggi

Diberitakan Kompas.com (20/5/2017), awal kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budu Utomo yang didirikan oleh Wahidin Soedirohoesoedo dan Soetomo.

Berawal dari embrio yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembantukan organisasi Budi Utomo.

Budi Utomo menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan nasionalisme untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi.

Presiden Soekarno dalam setiap pidatonya saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional menegaskan bahwa Budi Utomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan berorganisasi.

Para pendiri Budi Utomo telah memberikan ide untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Pemerintah Kolonial Belanda dengan cara baru, yakni melalui perserikatan, perhimpunan politik dan persatuan.

Budi Utomo sebagai alat perjuangan modern yang menjadi pemicu pergerakan kemerdekaan nasional.

Baca juga: Mengenang Sosok Mbah Moen, Ulama yang Gigih Mengkampanyekan Nasionalisme

Banyak Indonesia mulai membangun dan melanjutkan perjuangan untuk mencapi kembali kemerdekaan dengan organisasi rakyat yang modern.

Bahkan Presiden Soekarno menyebut jika Budi Utomo berperan dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Tujuan Nasionalisme

Nasionalisme ini berperan kuat dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan. Tidak mustahil ke depan akan muncul ancaman dan bahaya.

Sehingga diperlukan semangat kebangsaan dengan intensitas tinggi untuk menanggulangi itu. Berikut tujuan nasionalisme:

Baca juga: Pahlawan Ini Gendong Buku Menjaga Nasionalisme di Tapal Batas NKRI

  1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
  2. Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
  3. Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat.
  4. Berupaya menghilangkan ekstramisme berlebihan dari warga negara kepada masyarakat.
  5. Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
  6. Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh baik dari dalam atau luar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com