Setiap bronkiolus terminal bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.
Saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara.
Memiliki dinding tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sini darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.
Dengan alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas oksigen dari udara bebas ke sel darah dan karbon dioksida dari sel darah ke udara.
Di dalamnya terdapat kurang lebih 300 juta buah gelembung halus alveolus. Dengan adanya ini, permukaan paru-paru diperkirakan mencapai 160 meter persegi.
Baca juga: Jangan Percaya Lagi, 9 Isu Kesehatan pada 2019 Ini Terkonfirmasi Hoaks
Paru-paru terletak dalam rongga dada, berada di sebelah kanan dan kiri. Dipisahkan oleh jantung yang berada di tengahnya.
Jaringan paru-paru memiliki sifat elastik, berpori, dan seperti spon.
Paru-paru dibagi menjadi belahan atau lobus. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-paru kiri memiliki dua lobus.
Selain memiliki lobus dibagian luar, paru-paru juga dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura.
Di antara dua lapisan tersebut terdapat eksudat untuk meminyaki permukaanya sehingga mencegah terjadinya gesekan antar paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.
Otot yang membatasi rongga dada dengan rongga perut. Diafragma terdiri atas otot, pembuluh darah, dan saraf frenikus. Diafragma berperan dalam pernapasan perut.
Disadur dari buku Medicine at a Glance (2002) karya Patrick Davey, fungsi fisiologis paru-paru adalah memerintah dan mengatur energi vital.
Baca juga: Ely Sugigi Potong Gigi, Dokter Ingatkan Risiko Kesehatan yang Mengintai
Terdapat dua pengertian mengenai energi vital, yaitu:
Kedua energi tersebut dihisap dan dikeluarkan hanya jika fungsi paru-paru baik.