Mengapa Sedimentasi Fluvial Sering Terjadi di Dataran Rendah?

KOMPAS.com - Sedimentasi adalah proses penciptaan, pengendapan, dan pengubahan sedimen menjadi batuan sedimen.

Salah satu jenis sedimentasi adalah sedimentasi fluvial. Menurut Putri Fitria dalam buku Kamus Geografi (2023), berikut pengertian sedimentasi fluvial:

"Sedimentasi fluvial adalah pengendapan materi yang diangkut dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai."

Berdasarkan definisi di atas, kita bisa melihat bahwa sedimentasi fluvial sering terjadi di dataran rendah, seperti danau, sungai, atau waduk.

Mengapa sedimentasi fluvial sering terjadi di daerah dataran rendah?

Alasan sedimentasi fluvial terjadi di dataran rendah

Dikutip dari jurnal Dinamika Bentukan Lahan Fluvial Akibat Sedimentasi di Sungai Grindulu, Segmen Arjosari, Pacitan (2019) karya Miardini, sedimentasi fluvial terjadi karena erosi, transportasi, dan sedimentasi air di dataran rendah.

Material sedimentasi yang berasal dari erosi, terangkut dan terendap, sehingga menghasilkan variasi bentuk lahan.

Sedimentasi fluvial terjadi di dataran rendah, karena sedimentasi ini hanya terjadi di kawasan sungai, danau, atau waduk.

Dalam situs Food and Agriculture Organization (FAO), dituliskan bahwa dataran rendah mengacu pada kawasan yang terletak dekat permukaan laut dan berbentuk datar.

Sedimentasi fluvial biasanya menghasilkan batuan breksi di hulu sungai, batuan konglomerat di bagian tengah, dan di muara sungainya ada endapan pasir halus disertai lumpur.

Beberapa bentuk bentang alam yang dihasilkan dari sedimentasi fluvial adalah delta sungai serta bantaran sungai.

Jadi, mengapa sedimentasi fluvial sering terjadi di dataran rendah?

Sedimentasi fluvial sering terjadi di dataran rendah, karena sedimentasi ini biasanya berlangsung di kawasan sungai, danau, atau waduk.