Pengertian dan Fungsi Vignette dalam Seni Rupa

KOMPAS.com - Seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan dengan menggunakan elemen atau unsur rupa, wujudnya dua dimensi dan tiga dimensi, baik sebagai karya seni murni maupun karya seni terpakai.

Dilansir dari buku Seni Rupa untuk Anak Usia Dini (2022) oleh Farida Mayar, jenis karya seni rupa yaitu seni lukis, seni gambar, seni patung, seni dekorasi, seni bangunan, seni kerajinan, seni cetak, dan seni desain.

Salah satu unsur seni rupa adalah vignette atau vinyet.

Dikutip dari buku Sejarah Seni Rupa Bali (2023) oleh I Ketut Supir, vignette adalah karya seni rupa dua dimensi dengan gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas.

Ini merupakan kreasi improvisatif pengisian halaman kosong.

Selain itu, vignette juga berarti salah satu genre seni rupa yang tidak hanya sekadar sketsa biasa.

Vignette menampilkan bentuk-bentuk dekoratif yang digunakan sebagai ilustrasi, majalah, koran, dan buku.

Adapun gambar vignette dicirikan oleh hasrat menghias yang sangat menonjol.

Tahapan menggambar vignette diawali dengan membuat pola dasar, misalnya bentuk binatang, manusia, atau bentuk lainnya. Pola dasar kemudian dibagi-bagi menjadi beberapa bagian dan setiap bagian diisi dengan hiasan dekoratif.

Fungsi vignette

Dikutip dari buku Seni Budaya (2021) oleh Sri Sudaryati dan Boiman, vignette sebagai pengisi dari sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi.

Vignette merupakan gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai pengisi bidang kosong pada kertas narasi.

Vignette juga berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.

Salah satu seniman yang menggunakan unsur dan teknik vignette adalah I Gede Widyantara.

I Gede Widyantara membuat pola dasar wajah manusia. Pola itu kemudian dihiasi dengan figur-figur manusia, bentuk tumbuh-tumbuhan, dan benda lainnya.

Pola wajah diisi dengan gambar bayi duduk bersila pada bagian hidung.

Pada bagian mata ditempatkan dua payung besar. Di atas payung terdapat dua umbul-umbul yang menyerupai bentuk alis mata.

Di antara kedua kening digambar bentuk layangan. Pada bagian rambut digambar motif daun-daun bulat yang menyerupai rambut keriting.

Pada bagian mulut digambar figur manusia sedang mengusung perahu berwarna merah. Secara keseluruhan pola wajah ini menyerupai wajah sang Buddha dengan rambut keriting.

I Gede Widyantara mengadopsi teknik vignette ke dalam lukisannya, selain untuk memperkaya keteknikan seni lukis, bisa pula untuk menciptakan makna dan identitas baru.

Itulah penjelasan mengenai vignette beserta manfaatnya.