Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap dan Modelnya

KOMPAS.com - Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Di dalam pembelajaran terdapat model pembelajaran yang diterapkan agar suatu pembelajaran dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Model pembelajaran adalah teknik penyajian sistematis dalam mengorganisasikan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran kelas rangkap.

Pengertian pembelajaran kelas rangkap

Pembelajaran kelas rangkap adalah model pembelajaran dengan menggabungkan beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dengan pembelajaran yang diberikan oleh satu guru.

Pembelajaran kelas rangkap merujuk pada suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, pada saat yang sama, serta menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda.

Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa student centered learning.

Sehingga, guru tidak perlu membagi diri antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.

Maka dengan pembelajaran kelas rangkap, murid dari dua kelas dapat bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan yang sama, namun masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan diajarkan program yang berbeda oleh satu guru.

Alasan penerapan pembelajaran ruang kelas

Pembelajaran ruang kelas umumnya diterapkan pada sekolah di daerah-daerah terpencil dengan berbagai keterbatasannya.

Lantas, mengapa pembelajaran kelas rangkap diperlukan?

Faktor dilakukannya pembelajaran kelas rangkap adalah sebagai berikut:

  • Kekurangan guru, belum meratanya penyebaran distribusi guru menyebabkan sekolah di daerah terpencil kekurangan tenaga guru.
  • Letak geografis, sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, pemukiman yang berpindah-pindah, serta adanya mata pencaharian khusus masih menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi.
  • Faktor demografis, di mana sekolah kekurangan peserta didik karena sedikitnya anak usia sekolah di daerah tersebut.
  • Keterbatasan ruang, akibat keterbatasan ruang kelas serta minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah maka pembelajaran kelas rangkap menjadi salah satu solusi agar peserta didik dapat belajar di ruang kelas yang sama.
  • Guru berhalangan hadir, ketika guru berhalangan hadir kerap kali digantikan dengan guru lain untuk mengajar di kelas tersebut.

Namun, secara garis besar, pembelajaran kelas rangkap tidak hanya dilakukan karena alasan-alasan tersebut, akan tetapi lebih merujuk pada meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitas yang memadai untuk perkembangan dan potensi siswa.

Model pembelajaran kelas rangkap

Dalam penerapannya, terdapat tiga model pembelajaran kelas rangkap yang dapat digunakan, di antaranya:

Combine grades

Combine grades atau juga dikenal sebagai combined classess, di mana dalam satu kelas terdapat lebih dari satu tingkatan kelas.

Maka, kelas dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan tuntutan kurikulum untuk beberapa tingkatan atau hanya dua tingkatan.

Tujuan utama combine grades adalah untuk memaksimalkan kemampuan siswa dan pemahaman lingkungan juga meningkatkan sikap dan pengalaman dalam kelompok-kelompok umur yang berbeda.

Continuous progress

Continous progress adalah model ini berupa kelompok siswa dengan pencapaian kurikulum yang tinggi dimana proses belajar mengajar melihat keberlanjutan pengalaman dan tingkat perkembangan siswa.

Dalam model ini setiap siswa berkesempatan untuk terus berkelanjutan dalam mengikuti setiap tingkatan kelas sesuai dengan lama sekolah.

Tujuan continous progress adalah agar setiap siswa berkesempatan untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan umur dan perbedaan sikap dan kemampuan ketika belajar bersama.

Mixed age/multiage grouping 

Mixed age atau multiage grouping adalah proses pembelajaran dan praktek kurikulum dengan memaksimalkan keuntungan dari berinteraksi dan bekerjasama dari berbagai umur berbeda.

Dalam model ini, grup akan dibuat secara fleksibel atau proses regrouping siswa dibuat dalam kelompok umur, jenis kelamin, kemampuan, yang memungkinkan satu guru mengajar untuk lebih dari tingkatan.

Model mixed age memungkinkan siswa dapat belajar tentang aspek sosial, pemahaman tentang diri dan orang lain, kepercayaan diri dan konsep diri, partisipasi siswa dalam kelompok, pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan sosial dan pertemanan.

Referensi:

  • Aria Djalil, Winataputra U.S., Andayani, Wardani. 2021. Pembelajaran Kelas Rangkap (Edisi 2). Tangerang: Universitas Terbuka.
  • Linsurahman Takdir. 2020. Studi Implementasi Pembelajaran Kelas Rangkap di Daerah Terpencil. DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, Vol. 10, No. 2.
  • Marsini Astuti. 2021. Multigrade di Masa Pandemi. Jurnal Pedagogy Vol. 8, No. 1.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/07/040000069/pengertian-pembelajaran-kelas-rangkap-dan-modelnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke