Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapan dan Ciri-cirinya

KOMPAS.com - Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.

Dalam sebuah tari terdapat pola garapan atau koreografi yang menjadi daya kreatif seseorang untuk diungkapkan dalam penyusunan tari.

Berdasarlan pola garapannya, tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: tari tradisional dan tari kreasi baru.

Tari tradisional

Tari tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan selalu berpola kepada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada.

Gerakan dalam tari tradisional umumnya sederhana dan berulang-ulang, di mana gerakan tari tersebut disusun sesuai dengan nilai-nilai yang mencerminkan kehidupan masyarakat.

Tari tradisional berdasarkan nilai artistik garapannya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Tari primitif,  jenis tari yang penggarapan koreografinya belum dilakukan secara serius.
  • Tari rakyat, jenis tarian yang tumbuh, hidup, dan berkembang pada masyarakat.
  • Tari klasik, jenis tari yang telah mengalami kristalisasi nilai artistik yang tinggi dan selalu berpola pada kaidah-kaidah yang telah ada.

Yang termasuk jenis tari tradisional adalah Tari Piring, Tari Topeng, Tari Sulintang, Tari Kecak, Tari Tor-tor, Tari Saman, Tari Buyung, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri tari tradisional

Adapun ciri-ciri tari tradisional, sebagai berikut:

Tari kreasi baru

Tarian yang konsep garapannya sudah dimodifikasi disebut tari kreasi baru. Tari kreasi baru adalah tari yang diciptakan berdasarkan pengembangan gerak yang berasal dari gerak tradisi maupun luar tradisi.

Tari kreasi baru diciptakan untuk mengekspresikan ungkapan perasaan, ide maupun pesan dalam gerakan tari. Selain bentuk gerak, pada tari kreasi baru, irama, tata rias dan busana juga merupakan hasil adaptasi dari  tari tradisional.  

Secara garis besar tari kreasi baru terdiri dari dua yaitu tari kreasi baru yang berpijak pada pola tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpijak pada pola tradisi. Berikut penjelasannya: 

Ciri-ciri tari kreasi baru

Berikut beberapa ciri dari tari kreasi baru yang membedakannya dengan tari tradisional:

  • Memprioritaskan pola pergerakan hasil eksplorasi
  • Makna atau pesan ekspresi sebagai ekspresi pribadi
  • Tunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografis
  • Tidak menunjukkan identitas budaya apapun
  • Meski dimodifikasi, namun tetap tidak menghilangkan budaya aslinya

Adapun yang termasuk tari kreasi adalah Tari angsa, Tari tenun, Tari kijang, Tari bosara, Tari wiranata, Tari kupu-kupu, Tari pattenung, Tari padendang, Tari merak (jawa), Tari panji semirang (Bali), Tari oleg tambulilingan, Tari lebonna (Sulawesi Selatan).

Referensi:

  • Ratih Asmarani, dkk. 2020. Pendidikan Seni Tari. Jombang: LPPM UNHASY Tebuireng Jombang.
  • Yudhaningtyas S.P., Hartini, Afifah S.N. 2022. Pengantar Seni Tari dan Gerak Dasar. Madiun: UNIPMA Press.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/10/15/060000069/jenis-tari-berdasarkan-pola-garapan-dan-ciri-cirinya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke