Cara Adaptasi Burung di Rawa Berlumpur

KOMPAS.com – Burung tinggal di berbagai habitat di bumi, salah satunya adalah rawa berlumpur. Burung kuntul, bangau, flamingo, dan ibis adalah contohnya. Namun, tahukah kamu bagaimana burung beradaptasi di rawa yang berlumpur?

Cara adaptasi burung di rawa yang berlumpur adalah kaki berselaput juga jari kaki, kaki, leher, dan juga paruh yang panjang.

Kaki yang berselaput

Cara adaptasi burung di rawa yang berlumpur adalah memiliki kaki yang berselaput.

Dilansir dari Project Beak, kaki berselaput mendorong lebih banyak air dan lumpur ketika burung berjalan.

Dorongan tersebut menghasilkan dorongan pada burung dan memudahkannya untuk berjalan di atas lumpur.

Jari kaki yang panjang

Cara adaptasi burung di rawa yang berlumpur adalah memiliki jari kaki yang panjang.

Dilansir dari The Royal Society for the Protection of Birds, jari kaki yang panjang menyebarkan bobot burung secara lebih luas.

Hal tersebut membantu mencegah burung tenggelam ke dalam lumpur.

Jika jari kaki burung pendek, maka bobot burung hanya terfokus pada titik yang sempit.

Hal tersebut membuat tekanan kaki burung lebih besar dan mengakibatkan burung lebih mudah tenggelam dalam lumpur.

Kaki yang panjang

Selain memiliki jari kaki yang panjang, burung yang tinggal di rawa berumput juga memiliki kaki yang panjang.

Kaki yang panjang membuat burung tidak tenggelam dalam lumpur, sehingga bulunya dapat tetap bersih dan kering.

Leher yang panjang

Cara adaptasi burung di rawa yang berlumpur adalah memiliki leher yang panjang.

Dilansir dari Audubon Adventures, leher yang panjang merupakan adaptasi yang memungkinkan untuk menangkap mangsa sambil berjalan dengan kaki yang panjang.

Sehingga, burung dapat menunduk untuk mencari mangsa dalam lumpur dengan mudah.

Paruh yang panjang

Burung yang beradaptasi dengan rawa berlumpur juga memiliki leher yang panjang.

Paruh yang panjang membuat burung mudah mencari dan menangkap mangsanya di dalam lumpur.