Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batu Bara: Pembentukan, Dampak Penggunaan, dan Potensi di Indonesia

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Batu bara adalah salah satu sumber energi yang menunjang sebagian besar kebutuhan energi manusia. 

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.

Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan.

Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genting, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia dan lain-lain.

Pembentukan batu bara 

Batu bara memiliki karakteristik dan jenis yang berbeda. Faktor-faktor yang menentukan karakter dari batu bara antara lain jenis tumbuhan penyusun dan pengotor yang terdapat pada batu bara tersebut, yang nantinya akan memengaruhi kadar abu pada batu bara.

Selain itu, suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan merupakan faktor penting dalam pembentukan batu bara, yang disebut sebagai maturitas organik.

Tahap awal pada pembentukan batubara diawali dengan perubahan material tumbuhan menjadi gambut, yang kemudian berubah menjadi lignit.

Seiring dengan bertambahnya suhu dan tekanan, lignit mengalami perubahan secara bertahap menjadi batu bara sub-bituminus, kemudian bituminus dan sebagai peringkat tertinggi menjadi antrasit.

Batu bara dengan peringkat yang lebih tinggi (antrasit) umumnya lebih keras, memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah, dan menghasilkan energi yang lebih banyak. 

Dampak penggunaan batu bara

Batu bara sebagai sumber energi terus-menerus dibutuhkan. Hal tersebut karena pembangunan ekonomi dan peningkatan populasi yang cepat mengakibatkan permintaan energi yang tinggi.

Untuk memenuhi permintaan energi yang tinggi tersebut, jumlah batu bara yang digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik terus bertambah. 

Namun, penggunaan batu bara sebagau sumber energi menghasilkan dampak buruk bagi bumi. 

Di mana pembakaran batu bara mengemisikan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan gas metana yang merupakan gas rumah kaca berbahaya penyebab kerusakan ozon pemanasan global. 

Selain itu, pembakaran batu bara sebagai sumber energi juga menghasilkan polusi karena melepaskan partikulat ke udara. 

Adapun, gas dan partikulat yang dihasilkan pembakaran batu bara dapat menyebabkan kabut asap dan hujan asam. 

Potensi batu bara di Indonesia

Saat ini Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia.

Namun, dilihat dari produksinya merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton.

Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar.

Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/04/153000369/batu-bara--pembentukan-dampak-penggunaan-dan-potensi-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke