Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Contoh Penerapan Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Hukum Archimedes menjelaskan hubungan antara gaya berat dan gaya ke atas (gaya apung) pada suatu benda, jika dimasukkan dalam fluida (zat cair atau gas).

Akibat adanya gaya angkat, benda dalam fluida akan berkurang beratnya. Sehingga, benda yang diangkat dalam fluida akan lebih ringan dibandingkan ketika diangkat di darat.

Berikut bunyi hukum Archimedes:

"Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan benda tersebut".

Adapun contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari adalah:

Adalah alat yang mengapung dalam zat cair, dilengkapi sebuah skala, dan dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.

Di dalam zat cair yang berbeda, hidrometer akan mengapung dengan kedalaman yang berbeda. Makin besar massa jenis zat cairnya, kian tinggi pula tangkai kaca yang muncul ke permukaan.

Dengan demikian, skala pada hidrometer memiliki angka yang kecil pada bagian atas dan angka besar di bagian bawahnya.

Hidrometer dapat digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil, menentukan kadar lemak dalam susu, dan menentukan kadar alkohol dalam bir.

Kapal laut dapat terapung di laut, meski terbuat dari besi yang massa jenisnya lebih besar dibanding massa jenis air laut.

Karena badan kapal laut dibuat sedemikian rupa sehingga berongga. Rongga ini berfungsi supaya kapal laut dapat memindahkan air laut dengan volume yang lebih besar.

Oleh karena itu, gaya ke atas sama dengan berat volume yang dipindahkan. Adanya rongga tersebut gaya ke atas menjadi sangat besar. Gaya ini dapat menahan berat kapal sehingga dapat terapung.

Kapal selam adalah kapal yang dapat bergerak di dalam air. Kapal ini memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung dalam dan luar.

Agar kapal ini dapat menyelam di dalam air, tangki pemberat diisi air laut sehingga beratnya bertambah. Kemudian air laut dikeluarkan dari tangki pemberat agar dapat mengapung kembali.

Jembatan ini umumnya terbuat dari drum kosong yang terapung dalam air dan diletakkan berjajar sehingga menyerupai jembatan. Cara ini biasanya dipakai dalam keadaan darurat.

Balon yang besar dapat lebih banyak memindahkan volume udara.

Agar balon udara dapat mengapung, massa jenis gas dalam balon harus lebih kecil dibanding massa jenis udara yang dipindahkan.

Balon udara yang diisi udara panas akan mengapung, karena massa jenis udara panas lebih kecil daripada udara dingin.

Saat akan terbang, balon udara diisi udara panas secara terus-menerus hingga balon mencapai ketinggian tertentu.

Setelah itu, udara panas akan dikurangi. Supaya gaya ke atas sama dengan berat balon, sehingga balon dapat melayang di udara.

Jika balon udara akan diturunkan, udara panas harus dikurangi sedikit demi sedikit sehingga gaya ke atas lebih kecil daripada berat balon udaranya.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/10/130000769/contoh-penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke