Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tokoh Berpengaruh dalam LGBTQ+

KOMPAS.com - Queer atau orang-orang yang tidak memandang jender dalam hal ketertarikan orientasi seksual, muncul pada abad ke-20, tepatnya tahun 1990-an. 

Kemunculan kelompok queer tidak dapat dipisahkan dari sejarah LGBT serta peran berbagai tokoh berpengaruh di dalamnya.

Siapa saja tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam sejarah LGBT dan queer?

Dikenal sebagai wanita yang memulai perlawanan terhadap polisi dalam kerusuhan Stonewall pada 1969.

Kerusuhan Stonewall merupakan peristiwa di mana kaum homoseksual, seperti lesbian, gay, dan transgender untuk pertama kalinya bersatu dalam tujuan yang sama, yakni menentukan perubahan aktivisme hak-hak LGBT+ ke depannya.

DeLarverie dijuluki "Gay Community Rosa Park" atau Taman Rosa Komunitas Gay.

Adalah seorang seniman asal Amerika Serikat, aktivis hak gay, serta perancang dan pembuat bendera ikonik untuk kelompok LGBT, yaitu bendera pelangi.

Pada 1978, bendera pelangi tersebut dibuat atas dasar permintaan Harvey Milk, seorang politisi gay pertama di Amerika Serikat, yang terpilih untuk menempati jabatan publik di California.

Merupakan wanita transgender keturunan Afrika-Amerika, sekaligus seorang aktivis pembebasan gay.

Ia dikenal sebagai advokat vokal untuk hak gay dan menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam pemberontakan Stonewall pada 1969. Dia juga dianggap sebagai ibu dari pemuda LGBTQ yang terpinggirkan. 

Sepanjang hidupnya, ia mendedikasikan dirinya untuk mengupayakan kesetaraan dan keadilan sosial, meski mengalami ketidakstabilan mental dan keuangan.

Dilansir dari situs National Park Service, ia mendirikan organisasi Street Transvestite Action Revolutionaries (STAR) atau Revolusioner Aksi Waria Jalanan, bersama temannya, Sylvia Rivera.

Lewat organisasi tersebut, Johnson dan Rivera membantu menyediakan tempat tinggal bagi kaum muda tunawisma dan transgender, yang saat itu banyak beralih menjadi pekerja seks setelah ditolak keluarganya.

Dikutip dari National Geographic, Sylivia Rivera merupakan seorang waria queer yang berjuang untuk hak transgender serta orang tidak sesuai jendernya.

Sylvia mendirikan Street Transvestite Action Revolutionaries (STAR) pada 1970, bersama  Marsha P. Johnson.

Sama seperti Johnson, Rivera juga mengorganisasi waria transgender tunawisma, waria pekerja seks, dan orang-orang berpenghasilan rendah di New York.

Dia juga menjadi ikon dalam gerakan pembebasan gay setelah pemberontakan Stonewall.

Adalah seorang dramawan asal Amerika, sekaligus penulis, produser film, advokat kesehatan masyarakat, serta aktivis hak LGBT.

Dia mendirikan Gay Men's Health Crisis (GMHC) dan The Aids Coalition to Unleash Power atau ACT UP.

Dua organisasi ini dibentuk untuk mengakhiri epidemi AIDS, yang kala itu disebut "kanker gay".

terkemuka dalam menanggapi epidemi AIDS yang saat itu dikenal dengan sebutan "kanker gay".

Dijuluki kakek dari gerakan hak gay. Secara terbuka, Allan Horsfall berkampanye sebagai pria gay ketika homoseksualitas masih ilegal.

Ia membentuk Komite Reformasi Hukum Homoseksual Barat Laut, pada 1964 bersama temannya. Bahkan Horsfall memberi alamat rumahnya sebagai basis organisasi tersebut.

Komite tersebut menjadi organisasi kampanye pertama di luar London, yang didirikan serta dijalankan oleh pria gay. Dengan begitu, secara langsung homoseksualitas tidak lagi dianggap ilegal.

Adalah seorang lesbian yang berjuang untuk mengamankan hak kaum queer atau homoseksual.

Barbara memimpin gerakan yang berhasil mengubah pandangan profesi di bidang psikiatris dan psikologis mengenai homoseksualitas sebagai patologi mental.

Atas hal itu, hingga 1973, American Psychiatric Association mencabut penetapan homoseksualitas sebagai gangguan.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/21/103000369/7-tokoh-berpengaruh-dalam-lgbtq-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke