Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keunikan Pakaian Adat Suku Rote NTT

NTT dengan ibu kotanya Kupang memiliki keragaman budaya, salah satunya adalah pakaian adat.

Di NTT terdapat beberapa suku. Di mana masing-masing suku memiliki kekhasan dan keunikan pakian adat.

Salah satu suku yang mendiami NTT adalah suku Rote. Pakaian adat suku Rote memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Tahukah kamu keunikan pakaian adat suku Rote?

Dikutip dari buku Pakaian Tradisional Asean (1991), pakaian adat Rote terdiri dari sarung dengan bahan katun berwarna dasar hitam dan bermotif bunga serta geometris.

kemudian selendang berwarna dasar coklat dengan motif bunga. Pada ujung pinggirnya terdapat rumbai-rumbai

Ada juga ikat pinggang dari perak atau emas.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pakaian adat laki-laki Rote di Kupang dicirikan dengan pemakaian sarung, selimut dan topi.

Ciri lain yang membedakan dengan suku lain adalah motif tenun ikat yang dipakai.

Ketika upacara pernikahan atau pinangan pengantin. Pihak tuan rumah (pihak pengantin wanita) yang diwakili oleh penari ronggeng priya menjemput tamu utama yaitu besan (orang tua laki-laki) atau yang diwakilkan selalu ada upacara tukar topi.

Bentuk Pakaian adat

Celana panjang dan kemeja panjang dengan bagian leher bawahnya hingga tanpa krah.

Untuk sarung yang memakai merumbai-rumbai dililitkan di pinggang dan bagian bawahnya hingga di atas mata kaki.

Setelah itu baru memakai kemeja yang kemudian menutupi lilitan dan sebagian sarung bagian atas.

Laki-laki Rote di Kupang juga mengenakan selimut atau selendang, baru kemudian topi. Selendang kandang dilepas jika ada sesuatu kepentingan, termasuk juga topi.

Ada juga yang memakai kemeja biasa dan dimasukkan ke dalam sarung.

Untuk perempuan memakai kebaya yang dipadu dengan sarung dan selendang.

Pada perempuan Bula Molik (bulan sabit) dipakai di kepala wanita, Selempang, Sarung, Pendi (ikat pinggang wanita) terbuat dari perak atau emas, dan Habas yang dikalungkan di leher.

Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, pada laki-laki To'i Langga sebagai topi dan merupakan khas Rote.

Ti'i Langga terbuat dari daun lontar yang dikeringkan. Karena sifat daun lontar yang mamkin lama makin kering. Ti'i Langgan pun akan berubah warna dari kekuningan menjadi makin cokelat.

Topi terbuat dari daun lontar yang dianyam sangat indah dan merupakan alat upacara yang penting.

Bagian yang meruncing pada topi makin lama tidak akan tegak, tetapi cenderung miring dan sulit ditegakan kembali.

Menurut cerita, itu melambangkan sifat asli orang Rote yang cenderung keras. Selain itu, ti’i langga juga merupakan simbol kepercayaan diri dan wibawa pemakainya.

Bentuk topi unik seperti dengan topi yang dipakai oleh orang-orang meksiko.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/20/150000669/keunikan-pakaian-adat-suku-rote-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke