Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Monopolistik: Pengertian dan Ciri-Cirinya

KOMPAS.com - Pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang sama namun berbeda karakteristiknya.

Pasar monopolistik umumnya terjadi di semua pasar baik tradisional maupun modern. Struktur pasar ini merupakan bentuk pasar secara nyata, dengan ciri-ciri dari jenis pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna.

Dalam buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun Surjanti dan kawan-kawan, pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas berbeda karakteristiknya.

Pada jenis pasar ini, produsen menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk yang berbeda-beda dari segi kualitas, bentuk, dan ukuran.

Ciri-ciri pasar monopolistik

Ciri-ciri pasar monopolistik, di antaranya:

Memiliki banyak penjual

Pasar ini memiliki banyak penjual yang bersaing seperti pasar persaingan sempurna. Para penjual rata-rata memiliki ukuran perusahaan yang sama dan tidak satu pun di antara mereka memiliki perusahaan besar.

Perusahaan ini memiliki kekuasaan untuk bertindak sendiri-sendiri atau tidak berkolusi seperti pasar oligopoli.

Keadaan inilah yang menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit, dibandingkan dengan dalam produksi keseluruhan pasar.

Contohnya di pasar ikan hias. Dalam satu gedung pasar bisa jadi ada puluhan penjual, namun rata-rata memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama.

Barang yang dijual berbeda corak ragam

Setiap perusahaan menghasilkan barang atau jasa sejenis, namun satu perusahaan dengan perusahaan lain dapat dibedakan dari segi ukuran, kemasan, pelayanan, servis, dan sisi keunikan lainnya.

Ciri ini dapat membedakan pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, produksi yang dihasilkan hampir sama, sehingga konsumen kesulitan membedakan.

Sedangkan di pasar monopolistik, konsumen dengan mudah mebedakan hasil produksi perusahaan yang satu dengan yang lain. Perbedaan produk tiap perusahaan ini yang menjadi dasar penguasaan monopolis.

Dalam contoh sebelumnya yakni pasar ikan hias, tiap pedagang menjual ikan yang sama namun bisa berbeda karakteristiknya. Misalnya ada yang khusus menjual ikan cupang dengan harga mahal, ada lagi yang menjual ikan cupang yang dikenal sebagai pembudidaya cupang dengan ekor lancip.

Tiap pedagang bisa punya keistimewaan sendiri dan punya pangsa pasar atau pelanggan sendiri.

Produsen dapat menentukan harga

Perbedaan harga dari masing-masing perusahaan memungkinkan setiap produsen memiliki kekuatan untuk menetapkan harga output.

Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen dapat memengaruhi harga, tetapi pengaruhnya relatif kecil dibandingkan dengan persaingan oligopoli dan monopoli.

Karena produk yang dihasilkan di pasar monopolistik berbeda corak, maka konsumen berhak memilih.

JIka suatu perusahaan menaikkan harga barang, perusahaan itu tetap dapat menarik pembeli meski hanya sedikit.

Sebaliknya, jika perusahaan menurunkan harga, maka mudah untuk menjual semua barang yang dihasilkan.

Dalam kasus pasar ikan hias, pedagang ikan cupang dengan ekor lancip sangat bisa menentukan harga, mengingat hanya ia di pasar tersebut yang punya kekhususan membudidayakan ikan cupang ekor lancip.

Hambatan masuk ke industri relatif rendah

Dr. Busra dalam bukunya Pengantar Ilmu ekonomi Mikro (2020), menerangkan perusahan baru yang akan masuk pasar tidak akan menghadapi persainngan atau hambatan yang tinggi.

Hambatan yang akan dihadapi perusahaan baru, di antaranya:

  1. Modal yang diperlukan relatif lebih besar dari pada pasar persaingan sempurna.
  2. Perushaan baru harus berusaha memproduksi barang atau jasa yang lebih menarik dari yang sudah ada.

Dalam contoh pasar ikan hias, seorang pedagang ikan bisa dengan mudah berjualan, namun ia harus menemukan pangsa pasar atau keunikan dari tokonya.

Diperlukan promosi yang aktif

Karena setiap perusahaan memiliki keunikan produk masing-masing, sehingga dibutuhkan promosi yang tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pasar ini bersaing bukan pada harga, tetapi pada bentuk corak.

Pada pasar monopolistik, harga bukan penentu utama dalam persaingan. Melainkan pada keunggulan atau keunikan dari produk tersebut.

Seperti yang telah dicontohkan, dalam pasar ikan hias, para pedagang tidak menampilkan spanduk untuk menyaingi harga seperti "Paling murah". Mereka biasanya akan berlomba-lomba menonjolkan keunikan dagangan masing-masing seperti, "Jual ikan cupang ekor love", atau "Lapak ikan cupang marble".

Ketika berinteraksi dengan konsumen, pedagang juga punya jawaban mengapa tokonya lebih unggul atau lebih cocok bagi konsumen.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/07/200609469/pasar-monopolistik-pengertian-dan-ciri-cirinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke