Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Contoh Teks Persuasi Propaganda

KOMPAS.com - Teks persuasi adalah tulisan yang berisi ajakan dan bersifat membujuk. Salah satu bentuk paragraf persuasif yang dikenal secara umum adalah propaganda.

Menurut Gorys Keraf dalam Argumentasi dan Narasi (2006), persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang. Agar melakukan sesuatu yang dihendaki oleh pembicara (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada waktu sekarang atau yang akan datang.

Sedangkan menurut KBBI, propaganda adalah penerangan yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu. Propaganda juga dapat berupa reklame.

Dari dua pengertian di atas, teks persuasi propaganda adalah karangan berisi imbauan yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal. Teks macam ini biasa ditemui di media massa, seperti televisi, koran, majalah, atau media daring.

Berikut ini contoh teks persuasi propaganda:

Contoh 1:

Tubuh kita butuh banyak asupan air putih. Bila kekurangan air putih, tubuh jadi dehidrasi. Selain haus, bila dehidrasi dibiarkan akan mengakibatkan sesak napas, denyut nadi cepat tapi lemah, demam, tekanan darah rendah, kulit kering, bahkan menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan.

Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board menganjurkan asupan air putih 2,7 liter bagi perempuan, dan 3,7 liter bagi laki-laki. Minumlah ketika bangun tidur, saat haus, lelah, sesudah atau sebelum makan. Tidak perlu konsumsi air putih secara berlebih. Secekupnya saja sesuai kebutuhan harian. Dengan begitu, sistem metabolisme, pencernaan, dan pernapasan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Oleh sebab itu, jangan lupa penuhi asupan air putih kita. Agar tetap sehat dan bugar, ayo minum air putih!

Contoh 2:

Pernahkah kalian ke Bantar Gebang atau tempat-tempat pembuangan akhir lainnya? Lautan sampah menumpuk, jumlahnya terus dan terus bertambah. Semua sampah bercampur, mulai dari yang sampah rumah tangga, tak jarang juga sampah industri bercampur baur dalam satu area pembuangan. Sistem pembuangan macam ini tidak baik bila diteruskan.

Pemerintah di masing-masing daerah mulai menyediakan tempat sampah lima warna. Lima warna tersebut mewakili jenis-jenis sampah yang dibuang, mulai dari organik, non orhanik, non organik B3 (bahan berbahaya dan beracun), non organik berbahan kertas, dan sampah residu (seperti baterai atau barang elektronik). Menurut survei Katadata Insight Center, sebanyak 50,8% masyarakat kota besar tidak memilah sampah. Namun penumpukan sampah tidak serta merta salah masyarakat. Meski sudah membuah sampah dengan memilah, nyatanya ketika diangkut sampah akan dimasukan dalam satu truk, lalu dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tidak ada upaya untuk mengolah kembali menjadi barang yang berguna.

Maka dari itu, untuk mengurangi volume sampah di TPA, kita bisa mengolah sampah kita sendiri. Sampah organik bisa dijadikan kompos. Sampah plastik bisa kita beri pada pemulung atau pengrajin tas dari plastik bekas. Sampah besi dan elektronik kita beri pada pengepul rongsokan. Mari sebisa mungkin manfaatkan sampah. Dimulai dari rumah kita sendiri. Mengurangi penumpukan sampah juga berarti menyelamatkan bumi, lingkungan hidup kita.

Contoh 3:

Permainan tradisional memiliki nilai-nilai yang tidak dapat digantikan dengan permainan modern. Kemajuan teknologi menciptakan berbagai pilihan permainan, mulai dari video game sampai permainan simulasi. Kemajuan ini tidak buruk, tetapi kita perlu menyeimbangkan perkembangan anak dengan permainan tradisional.

Ada berbagai macam permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak Indonesia. Beberapa di antaranya, yaitu engkleng, gobak sodor, galah, cublak-cublak suweng, lompat tali, benteng-bentengan, petak umpet, bola bekel, egrang, kelereng, dan sebagainya. Permainan tersebut melibatkan gerak tubuh, kerja sama, strategi, serta interaksi dengan lawan main. Perkembangan motorik anak juga dapat berkembang melalui permainan tradisional. Lebih lagi, permainan tradisional mengingkatkan hubungan sosial karena ada kerja sama di dalamnya.

Maka dari itu, permainan tradisional perlu terus dikenalkan pada anak. Jangan sampai permainan modern menggerus budaya permainan tradisional. Pada tingkat yang lebih parah, anak akan kesulitan bersosialisasi dan mengerti makna kerja sama. Ayo ajarkan permainan tradisional pada anak. Mari bermain sambil belajar!

Contoh 4:

Akses informasi semakin hari semakin mudah kita dapat. Bila tidak menyaringnya dengan bijak, kita bisa termakan informasi yang salah.

Informasi yang salah disebut juga disinformasi atau misinformasi. Bedanya, disinformasi sengaja dibuat untuk menyebarkan kerugian. Sedangkan misinformasi, informasi yang tidak kita sadari membawa kabar yang menyesatkan. Jika kita menyebar informasi tanpa menelusuri kebenarannya, maka kita juga bersalah.

Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dalam menyebar atau mempercayai informasi di internet. Baiknya kita telusuri dulu dari mana sumber informasi tersebut. Informasi terpercaya biasanya berasal dari lembaga resmi, instansi, atau organisasi yang kredibilitas dan rekam jejaknya baik. Mari saring informasi dengan benar. Jangan sebarkan informasi dengan sembarangan.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/17/163000069/contoh-teks-persuasi-propaganda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke