Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Contoh Majas Eufemisme

Majas atau gaya bahasa lekat dengan keseharian tanpa kita sadari. Menurut Rachmad Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi (1990), gaya bahasa dapat menimbulkan reaksi tertentu, untuk menimbulkan tanggapan pemikiran kepada pembaca. Salah satu majas yang sering digunakan di Indonesia adalah majas eufemisme.

Eufemisme berasal dari Bahasa Yunani euphemizei, yang memilki arti kata-kata yang baik. Majas eufemisme dapat berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu ataupun dirasa kasar dengan kata-kata yang dianggap pantas atau lebih halus.

Berikut contoh majas eufemisme:

  • Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. (berpulang = mati)
  • Mulai hari ini Bu Min menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga = pembantu)
  • Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)
  • Jember masih meduduki angka tuna aksara tertinggi di Jawa Timur. (tuna aksara = tidak bisa membaca)
  • Lapisan masyarakat dengan ekonomi mengengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)
  • Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)
  • Banyak buruh dirumahkan gara-gara perusahaan bangkrut. (dirumahkan = dipecat)
  • Ratusan mahasiswa diamankan ke kantor polisi secara paksa tanpa bukti jelas. (diamankan = ditangkap)
  • Kakek dibebastugaskan setelah mengabdi selama lebih dari 40 tahun. (diebebastugaskan = dipecat)
  • Dinas Sosial memberi bantuan pada tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan)
  • Pramusaji menyodorkan menu makanan laut pada kami. (pramusaji = pelayan)
  • Tuna susial kota Surabaya bersatu melawan penggusuran. (tuna susila = pelacur)
  • Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. (gugur = mati)
  • Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. (kamar kecil = toilet)
  • Pramuniaga menawarkan perona bibir terbaru pada tante. (pramuniaga = sales)
  • Tuna netra dan orang berkebutuhan khusus lainnya tidak mendapat fasilitas yang layak di ruang-ruang publik. (tuna netra = buta)
  • Adik kurang pandai dalam pelajaran matematika. (kurang pandai = bodoh)
  • Potensi dan kedaulatan pangan di desa yang dipandang sebelah mata hanya memunculkan banyak tuna karya. (tuna karya = pengangguran)
  • Muncul aroma kurang sedap dari kamar kakak. (aroma kurang sedap = bau)
  • Setelah berlatih bahasa isyarat selama setahun, kini aku bisa berkomunikasi dengan teman-teman tuna wicara. (tuna wicara = bisu)
  • Di tengah pelajaran geografi, aku izin ke belakang. (izin ke belakang = ke toilet)
  • Kepala desa melarang warga buang hajat di sungai. (buang hajat = berak)
  • Mujahidin tidak sadar dirina tuna laras. (tuna laras = fals)
  • Karena keluargaku kurang mampu, aku mendapat beasiswa Bidikmisi. (kurang mampu = miskin)

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/170518469/contoh-majas-eufemisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke