KOMPAS.com - Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 menjadi peristiwa paling bersejarah bagi Indonesia.
Dengan detik-detik tersebut, negara Indonesia diakui kemerdekaannya dari penjajahan negara lain. Peristiwa tersebut berhasil diabadikan oleh Mendur bersaudara, Alex dan Frans.
Dilansir dari Historia, berikut profil dari foografer tersebut:
Alex Mendur
Alexiux Impurung Mendur, lahir di Kawangkoan, Sulawesi Utara, 7 November 1907. Alex merupakan anak pertama dari 11 anak dari August Mendur dan Ariance Mononimbar.
Alex mengawali kariernya sebagai fotografer di Batavia pada usia 15 tahun bersama Anton Nayoan, kerabatnya.
Dari kerabatnya itulah, Alex belajar fotografi. Sebab, Nayoan bekerja untuk perusahaan Belanda saat itu yang menjual perlengkapan Fotografi.
Kemudian, Alex menjadi juru potret di studio kenamaan Lyuks and Charls hingga surat kabar Java Bode serta majalah Wereld Nieuws en Sport in Beld pada 1930-an.
Selama pendudukan Jepang, Alex ditugaskan ke cabang lokal dari kantor berita Jepang Domei Tsushin dan menjadi kepala departemen fotografi.
Frans Mendur
Frans Soemarto Mendur lahir di Kawangkoan, Sulawesi Utara, 16 April 1913. Frans merupakan adik dari Alex Mendur dan menjadi anak keempat dari 11 bersaudara.
Frans sudah meninggalkan kampung halamannya ketika berusia muda menuju Surabaya. Kemudian pergi ke Batavia untuk bertemu kakaknya, Alex. Setelah belajar fotografi dengan kakaknya, Frans menjadi wartawan Java Bode.
Frans merupakan seorang fotografer jurnalistik Indonesia yang mengabadikan momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bersama kakaknya. Fotonya menjadi satu-satunya yang diterbitkan dari acara bersejarah tersebut.
Tak hanya mengabadikan momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dia juga mengabadikan foto ikonik lainnya terkait perjuangan bangsa muda.
Frans bekerja di surat kabar Asia Raya ketika mendengar bahwa proklamasi akan diumumkan Soekarno. Setelah kemerdekaan, Frans bekerja di surat kabar Merdeka.
Namun, di tengah pengambilan gambar, film kamera Alex disita oleh pasukan Jepang, sehingga hanya foto Frans yang dapat diproses untuk diterbitkan.
Setelah proklamasi, Alex dan Frans mendirikan Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) pada 2 Oktober 1946. Pendirian tersebut bertujuan untuk menyediakan foto-foto kepada kantor berita lokal dan asing mengenai keadaan serta perjuangan kemerdekaan di Indonesia.
Para fotografer IPPHOS diberi kredit untuk banyak foto terkenal yang mendokumentasikan perjuangan kemerdekaan dan dipandang sebagai "saksi" penting sejarah.
Keduanya menerima Bintang Jasa Utama pada 9 November 2009 untuk peran jurnalistik foto pada awal republik.
Tahun berikutnya, mereka menerima Bintang Mahaputera Nararya pada 12 November 2010.
Kemudian, sebuah monumen dibangun untuk menghormati mereka di kampung halamannya, Kawangkoan, yang didedikasikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Februari 2013.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/17/125853569/alex-dan-frans-mendur-fotografer-yang-mengabadikan-detik-detik-proklamasi