Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Borobudur: Candi Terbesar di Dunia

Candi Borobudur yang megah merupakan monumen masa lalu yang menjadi bukti tentang keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi arsitektur yang dimiliki bangsa Indonesia.

Sejarah

Menurut prasasti Karangtengah, Candi Borobudur dibangun pada 824 masehi oleh Raja Samaratungga ketika masa Wangsa Syailendra.

Pembangunan Candi Borobudur selesai pada 847 masehi oleh Ratu Prabudawardhani, putri Samaratungga. Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.

Candi Borobudur dengan luas 123 x 123 meter persegi. Di mana yang terdiri dari 504 patung Budha, 72 stupa terawang serta 1 stupa induk.

Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudura, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu disebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara.

Ditemukan Kembali

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), Candi Borobudur muncul kembali pada 1814 ketika Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Indonesia.

Waktu itu, ia tengah mengadakan kegiatan di Semarang dan mendapat informasi di daerah Kedu telah ditemukan susunan batu bergambar. kemudian mengutus seorang untuk membersihkannya.

Saat ditemukan Candi Borobudur, kemudian diumumkan dan diperkenalkan lewat buku. Setelah itu serentak Candi Borobudur terkenal di dunia, yang dari batu dan berukuran besar.

Bahkan Candi Borobudur dibanggakan, karena ada lukisan-lukisan dan reliefnya. Borobudur berasal dari kata "boro" dan "budur". "Boro" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kompleks candi, vihara, atau asrama.

Sementara "budur" dari bahasa Bali bedubur yang berarti di atas. Sehingga Candi Borobudur berarti Vihara di atas disebuah bukit.

Bentuk bangunan Borobudur berupa punden berundak-undak yang terdiri dari 10 tingkat. Pada setiap tingkatannya konon melambangkan tahapan kehidupan manusia.

Mahzab Buddha Mahayana menyebutkan setiap orang yang ingin mencapai tingkat (sebagai Budha) mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Dalam Candi Borobudur terdapat 2.672 panel. Ansambel reliefnya paling lengkap di dunia dan tidak akan tertandingi nilai seninya, karena setiap adegannya merupakan mahakarya yang utuh.

Borobudur terdiri dari 1.460 panel relief dan 504 stupa akan tetapi panel belum lengkap karena 160 panel ditimbun karena reliefnya dianggap cabul dan vulgar.

Pemugaran

Candi Borobudur pernah dilakukan beberapa kali pemugaran. Tercatat ada empat kali pemugaran, yaitu: 

Pemugaran pertama

Pemugaran pertama dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1907 hingga 1911. Fokus pemugaran pada waktu itu lebih pada bagian puncak candi, yaitu tiga teras bundar dan stupa pusatnya.

Karena banyak batu yang tidak ditemukan, maka bagian puncak stupa tidak dipasang kembali. Pemugaran bagian bawahnya lebih bersifat tambal sulam seperti perbaikan atau pemerataan lorong, perbaikan dinding dan langkan tanpa pembongkaran sehingga masih terlihat miring.

Pemugaran kedua

Pemugaran kedua dilakukan pada 1926 dan berhenti pada 1940.

Pemugaran ketiga

Pemugaran ketiga dilakukan pada 1973 hingga 1984. Di mana pemugaran waktu itu merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan UNESCO.

Pada pemugaran tersebut ada tiga pekerja: 

  • Tekno arkeologi

Pada pengerjaan tekno arkeologi terdiri atas pembongkaran seluruh bagian Rupadhatu, yaitu empat tingkat segi empat di atas kaki candi.

  • Pekerjaan teknik sipil

Pada pekerjaan teknik sipil melakukan pemasangan pondasi beton bertulang. Itu untuk mendukung Candi Borobudur pada setiap tingkatnya dengan diberi saluran air dan lapisan kedap air di dalam kontruksinya.

  • Pekerjaan kemiko arkeologis

Pada pekerjaan tersebut dengan melakulan pembersihan pembersihan dan pengawetan batu- batunya.

Akhirnya penyusunan kembali batu-batu yang sudah bersih dari jasad renik (lumut, cendawan, dan mikroorganisme lainnya) ke bentuk semula.

Pemugaran keempat

Pada 1985 pemugaran Candi Borobudur dilakukan kembali. Bahkan beberapa tahun terakhir terjadi gempa bumi dan letusan Gunung Merapi. Di mana Candi Borobudur butuh perbaikan.

Bangunan dan arsitektur Candi Borobudur menunjukan bahwa teknologi Indonesia pada masa itu sudah maju.

Candi Borobudur membuktikan kedigdayaan bangsa Indonesia masa itu dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia. 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/24/163000069/candi-borobudur-candi-terbesar-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke