Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Air Kelapa Bisa Jadi Penawar Racun?

KOMPAS.com - Air kelapa menjadi salah satu minuman yang memiliki banyak penggemar. Terlebih untuk menghilangkan rasa dahaga.

Kelapa mengandung potasium yang tinggi dan termasuk buah dengan rendah kalori, bebas lemak, dan kolesterol.

Dilansir dari Halodoc, karbohidrat yang terkandung dalam air kelapa mudah dicerna dalam bentuk gula dan elektrolit.

Hal ini membuat air kelapa dianggap sebagai sumber elektrolit yang baik.

Kandungan elektrolit di dalam kelapa sering dugunakan untuk menccegah maupun menangani dehidrasi.

Benarkah air kelapa bisa mengobati keracunan makanan?

Gejala yang ditimbulkan akibat keracunan makanan cukup beragam, mulai dari sakit kepala, diare, muntah, dan lainnya.

Gejala-gejala tersebut menimbulkan dehidrasi yang cukup parah. Untuk mencegah terhadinya dehidrasi, seseorang yang mengalami keracunan makanan harus minum air putih.

Hal tersebut untuk mengembalikan cairan tubuh tetap normal. Namun, air putih ternyata tidak cukup untuk mengembalikan elektrolit yang hilang karena diare maupun muntah.

Sehingga air kelapa sering dicari untuk menangani masalah kurangnya elektrolit akibat keracunan makanan.

Kandungan elektrolit di dalam air kelapa mampu mengembalikan jumlah elektrolit yang hilang.

Air kelapa mengandung sejumlah zat yang membantu proses detoksifikasi dalam saluran pencernaan yang terpapar racun dari makanan.

Aturan mengonsumsi

Saat keracunan makanan, sebaiknya mengonsumsi dua gelas air kelapa saja.

Namun lebih baik mendapatkan perawatan selain minum air kelapa, karena air kelapa hanya bersifat meringankan gejala keracunan dan tidak bisa menyembuhkan secara total.

Seseorang yang keracunan makanan tidak kunjung membaik atau kondisinya memburuk jika tidak dibarengi dengan perawatan yang lain.

Selain dapat mengobati keracunan dan menyegarkan ketika di konsumsi, namun tidak baik jika dikonsumsi berlebihan.

Salah satu risiko kesehatan yang timbul adalah melimpahnya kalium dalam darah (hiperkalemia), menyebabkan gagal ginjal akut, aritmia jantung, kehilangan kesadaran dan akhirnya kematian.

Hiperkalemia dan kehilangan kesadaran setelah konsumsi beberapa liter air kelapa dilaporkan hanya sebagai studi kasus klinis.

Namun, kadar kalium dalam setiap 100 mililiter air kelapa yang belum diolah tidak terlalu signifikan.

  • Air 95 persen
  • Karbohidrat 4 persen
  • Protein 1 persen
  • Kadar lemak total 1 persen

Air kelapa juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral makanan, di mana semuanya di bawah 10 persen dari nilai harian.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/18/133000069/benarkah-air-kelapa-bisa-jadi-penawar-racun

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke