Kemudian menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh. Serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolahan rangsangan dilakukan oleh saraf pusat.
Kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang dapat dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), komponen sistem saraf terdiri dari sel saraf (neuron), sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.
Sel saraf neuron
Neuron adalah sel yang memiliki kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls. Neuron yang ada pada manusia jumlahnya triliun.
Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel. Jika sudah mati atau rusak maka neuron tidak dapat diganti.
Dalam neuron ada tiga bagian, yakni:
Badan sel terdiri dari inti sel, anak inti sel, dan sitoplasma yang mengandung substansi kromatik yaitu badan nissl serta serabut halus pada badan neuron dan disebut neurofibril.
Badan nissl akan tampak jika dilihat memakai mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang satu dengan yang lain.
Dendrit adalah serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari sitoplasma.
Pada dendrit memiliki badan nissl dan mitokondria. Fungsi dendrit adalah menghantarkan impuls ke badan sel.
Akson adalah serabut panjang dari badan sel dan memiliki fungsi menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung akson.
Serabut akson itu tipis dan bentuknya panjang. Di dalamnya ada mitokondria, neurofibril tapi tidak ada badan nissl. Maka tidak terlibat sintesis protein.
Akson diselubungi substansi lemak warna putih kekuningan dan itu disebut selubung mielin.
Selubung mielin berfungsi untuk isolator yang melindungi akson pada tekanan dan luka.
Itu juga memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls.
Macam saraf neuron
Berdasarkan pada fungsinya neuron memiliki tiga macam, yakni:
Neuron sensorik adalah sel saraf yang memiliki fungsi untuk menghantarkan impuls dari alat indera menuju ke otak.
Neuron motorik memiliki fungsi untuk membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh).
Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak yang memiliki dendrit dan akson banyak.
Neuron konektor memiliki fungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Impuls sarah disebut juga rangsang saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik.
Bisa saraf tidak menghantarkan impuls, maka serabut tersebut dalam keadaan istirahat.
Salah satu sifat neuron yaitu permukaan luar bermuatan positif, sedangkan dalam bermuatan negatif.
Alur impuls saraf adalah:
Arus tersebut menyebabkan depolarisasi di daerah sebelahnya, lalu diikuti arus lokal dan depolarisasi di daerah sebelahnya demikian seterusnya.
Macam gerak
Adanya rangsangan impuls oleh saraf akan menimbulkan gerak anggota tubuh.
Gerakan karena karena proses disadari yang disebut gerak sadar. Sementara gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.
Gerakan sadar adalah gerak yang melalui serangkaian alur impuls. Alurnya dari reseptor sebagai penerima rangsangan ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls dan dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah.
Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari.
Gerakan refelks adalah gerakan tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek.
Alurnya dari reseptor sebagai penerima rangsangan, dibawa neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf.
Selanjutnya tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/14/090000169/sistem-saraf-pada-manusia