Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekalahan Jepang di Perang Asia Timur Raya

Di Perang Dunia II, Jepang terlibat dalam perang di Asia Pasifik. Perang itu kerap disebut sebagai Perang Asia Timur Raya.

Jepang, bersama Jerman dan Italia tergabung dalam Blok Poros (Axis). Mereka melawan Blok Sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, dan China.

Di awal perang, Jepang unggul setelah mengambil alih Asia Tenggara dari koloni Eropa.

Negara-negara di Asia Tenggara saat itu dikoloni oleh bangsa Eropa. Inggris menguasai Birma (Myanmar), Malaya (Malaysia), dan Borneo (Kalimantan).

Perancis menguasai Indochina (Kamboja, Laos, dan Vietnam). Spanyol menguasai Filipina (Spanish East Indies). Sementara Indonesia dikuasai Belanda (Hindia Belanda).

Kemenangan Jepang di Pearl Harbour mendorong Jepang melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara.

Dari 1942 sampai 1945, Jepang menguasai Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Namun kemenangan Jepang tak bertahan lama.

Pada 1945, Jepang dan Blok Poros kalah. Bagaimana proses kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya?

Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015):

Jepang terimpit

Kemenangan Jepang di Asia Pasifik tak bertahan lama. Jepang beberapa kali mengalami kekalahan.

Jepang kalah di Kepulauan Mariana hingga Filipina. Sejak 1943, posisi Jepang makin terdesak.

Blok Poros kalah dalam berbagai pertempuran melawan Blok Sekutu. Pada 1943, Sekutu membuat rencana pengepungan Jepang.

Untuk bisa mengepung Jepang, Sekutu harus melancarkan serangan dari selatan dan tenggara, melalui Filipina, Mikronesia, dan Papua Niugini.

Filipina berhasil direbut Sekutu. Kemudian pada awal 1945, Sekutu menguasai merebut Iwo Jima dan Okinawa.

Posisi Jepang makin lama makin terimpit.

Kabar kehancuran Hiroshima dan Nagasaki akhirnya sampai juga ke Tokyo. Banyak di antara pemimpin Jepang sebelumnya tak percaya akan kekuatan Sekutu.

Namun akibat bom itu, Jepang lumpuh dan tak berdaya. Apalagi, pada 8 Agustus, Uni Soviet juga menyatakan memulai perang dengan Jepang.

Pada 10 Agustus 1945, pemerintah Jepang pun menyerah. Mereka menyampaikan kepada Sekutu akan menyepakati Deklarasi Postdam.

Deklarasi Postdam adalah deklarasi yang dibuat Harry S Truman (Presiden Amerika Serikat), Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris) dan Chiang Kai-Shek (Presiden, Panglima tertinggi China) agar Jepang menyerahkan diri.

Berikut isi Deklarasi Postdam:

Telah tiba waktunya bagi Jepang untuk memutuskan apakah akan membiarkan bangsanya dikendalikan oleh penasihat-penasihat militernya yang mengikuti keinginannya sendiri dengan perhitungan-perhitungan yang tidak realistis, yang telah membawa Kekaisaran Jepang ke ambang kemusnahan, ataukah Jepang akan memilih jalan yang berdasarkan akal yang sehat.

Berikut ini adalah syarat-syarat kami. Kami tidak akan menyimpang dari syarat-syarat itu. Tidak pula ada pilihan lain. Kami tidak akan menerima penguluran waktu.

Kekuasaan dan pengaruh dari mereka yang menyesatkan rakyat Jepang untuk berusaha menaklukkan dunia harus dilenyapkan selama-lamanya, karena kami berkeyakinan bahwa orde-baru yang cinta damai, aman dan berkeadilan tidak mungkin terbentuk tanpa militerisme yang tidak bertanggungjawab, dilenyapkan dari muka bumi.

Kami tidak bermaksud memperbudak bangsa Jepang atau memusnahkannya sebagai bangsa, tetapi semua penjahat perang harus diadili secara keras, termasuk mereka yang melakukan kekejaman terhadap para tawanan.

Pemerintah Jepang harus menghilangkan halangan bagi bangunnya kebebasan dan demokrasi dan harus memperkuatnya di antara rakyat Jepang. Kebebasan untuk mengemukakan pendapat, beragama dan berpikir harus ditegakkan seperti halnya penghormatan atas hak-hak asasi manusia.

Kami menghimbau pemerintah Jepang untuk sekarang juga menyatakan bahwa semua angkatan bersenjatanya menyerah tanpa syarat.

Pilihan lain bagi Jepang berarti kerusakan total dalam waktu segera.

Hirohito meminta ke rakyatnya agar merelakan kekalahan dalam perang. Jepang menyerah tanpa syarat.

Kabar kekalahan Jepang sampai ke para tokoh pergerakan nasional.

Kekalahan Jepang segera dimanfaatkan oleh golongan pemuda untuk merebut kemerdekaan. Maka pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan.

Penyerahan diri Jepang secara resmi dilakukan pada 2 September 1945. Wakil-wakil dari Kekaisaran dan militer Jepang menandatangani Dokumen Kapitulasi Jepang di atas Kapal AS Missouri yang bersandar di Teluk Tokyo.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/150000269/kekalahan-jepang-di-perang-asia-timur-raya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke