Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pantun: Definisi, Ciri, Jenis dan Contohnya

KOMPAS.com - Pantun merupakan salah satu bentuk sastra yang populer di antara tradisi lisan masyarakat Melayu termasuk di Indonesia.

Dikutip dari Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia (2015) karya Mutia Dwi Pangesti dan Desi Permatasari, pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun.

Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan nama parikan. Dalam bahasa Sunda disebut paparikan. Sedangkan dalam bahasa Batak dinamakan umpasa (baca: uppasa).

Richard Olaf Winstedt dan Richard James Wilkinson dalam Pantun Melayu (1914) menyatakan pantun bukan sekedar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama.

Tetapi merupakan rangkaian kata yang indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya.

Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya.

Awalnya pantun merupakan sastra lisan. Namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Pengertian pantun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).

Tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Pantun juga bisa disebut bahasa sindiran menurut KBBI.

Dalam EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) Ernawati Waridah menjelaskan, pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap bait terdiri dari sampiran dan isi.

Sampiran adalah dua baris pertama di awal, untuk mengantarkan rima atau sajak saja.

Sampiran biasanya terkait alam, mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, dan tidak ada hubungannya dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud.

Sedangkan isi adalah dua baris terakhir yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Ciri-ciri Pantun

Ciri-ciri pantun tidak boleh diubah. Jika diubah maka tidak bisa lagi disebut pantun. Melainkan akan menjadi seloka, gurindam atau bentuk puisi lama lainnya.

Berikut ini ciri-ciri pantun:

Jenis pantun

Pengelompokan pantun didasarkan pada isinya.

Jenis-jenis pantun antara lain:

Pantun anak-anak

Pantun anak-anak terdiri dari pantun bersuka cita dan pantun berduka cita.

Pantun orang muda

Pantun orang muda terdiri dari pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun nasib atau dagang.

Pantun orang tua

Pantun orang tua terdiri dari pantun nasihat, pantun adat, pantun budi dan pantun agama.

Pantun jenaka

Pantun jenaka adalah pantun yang lucu dan bertujuan untuk menghibur.

Pantun teka-teki

Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka-teki atau tebakan dengan tujuan untuk dijawab, diterka atau ditebak jawabannya.

Contoh pantun

Berikut ini adalah contoh-contoh pantun:

Pantun anak-anak

Elok rupanya kumbang janti,
dibawa itik pulang petang.
Tidak kata besar hati,
melihat ibu sudah datang.

Akar alang entah menghilang,
tumbuh bukan sebagai tanaman.
Hati senang bukan kepalang,
bermain bola bersama teman.

Pantun orang muda

Terbang bangau ke seberang,
mati ditembak oleh Belanda.
Duduk termangu seorang-orang,
duduk terkenang akan adinda.

Dari mana hendak ke mana,
dari Jepang ke bandar Cina.
Kalau boleh kami bertanya,
bunga yang kembang siapa punya.

Pantun orang tua

Ke mana kancil kita kejar,
ke dalam pasar kita mencari.
Ketika kecil rajin belajar,
setelah besar senanglah diri.

Jangan dipetik selagi kuncup,
biar tumbuh bersama duri.
Menghormat orang tua selagi hidup,
lebih mulia daripada kenduri.

Pantun Jenaka

Orang Sasak pergi ke Bali,
membawa pelita semuanya.
Berbisik pekak dengan tuli,
tertawa si buta melihatnya.

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.

Pantun teka-teki

Kalau tuan bawa keladi,
bawakajn juga si pucuk rebung.
Kalau tuan bijak bestari,
binatang apa tanduk di hidung?

Kalau tuan muda teruna,
pakai seluar dengan gayanya.
Kalau tuan bijak laksana,
biji di luar apa buahnya?

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/19/170000469/pantun-definisi-ciri-jenis-dan-contohnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke