Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Hewan, Kuda Siberia Mampu Hidup di Suhu -70 Derajat Celsius

Kompas.com - 08/02/2024, 17:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Yakutsk di Siberia Utara adalah salah satu tempat terdingin di dunia.

Bayangkan saja, di musim dingin tempat tersebut bisa mencapai suhu terendah hingga -70 derajat celsius.

Baca juga: Benteng Tertua di Dunia Ditemukan di Siberia

Namun, menariknya dengan suhu begitu dingin, kuda di wilayah tersebut bisa bertahan hidup dan bahkan berkembang biak.

Dengan bulu musim dingin yang tebal, tubuh pendek, dan anggota badan gemuk, kuda asli yang disebut kuda Yakutia ini mampu beradaptasi dengan baik di iklim dingin.

Namun, selain itu, mereka juga punya tips untuk bertahan hidup di lingkungan dingin.

Bertahan hidup di lingkungan dingin

Dikutip dari IFL Science, Rabu (7/2/2024), untuk mengatasi kondisi di bawah nol derajat, kuda Yakutia telah mengembangkan kemampuan untuk mengurangi laju metabolisme dan menurunkan suhu inti tubuh seperti beberapa hewan yang berhibernasi.

Perbedaannya adalah hewan yang berhibernasi tidak aktif selama periode mati suri itu, sedangkan kuda Yakutia terus melakukan aktivitasnya sehingga para peneliti menyebutnya dengan hibernasi berdiri.

Tidak ada kuda lain yang diketahui melakukan hal tersebut.

Hal yang sama mengesankannya adalah kecepatan kuda mengembangkan adaptasi metabolik, anatomi, dan fisiologinya.

"Ini mewakili salah satu kasus adaptasi tercepat terhadap suhu ekstrem di Kutub Utara," tulis peneliti.

Baca juga: Mengenal Harimau Siberia, Harimau Terbesar di Dunia

Dalam studinya, mereka menganalisis genom kuda Yakutia masa kini, ditambah spesimen yang berasal dari awal abad ke-19 dan sekitar 5.200 tahun lalu, sebelum membandingkannya dengan genom kuda Pleistosen Akhir dan kuda Przewalski modern.

Temuan mereka menunjukkan bahwa kuda Yakutia bukan merupakan keturunan dari kuda asli yang menghuni wilayah tersebut hingga pertengahan Holosen.

Sebaliknya, mereka kemungkinan besar diperkenalkan setelah migrasi masyarakat Yakutsk beberapa abad lalu.

Sekelompok penunggang kuda berbahasa Turki bermigrasi ke wilayah tersebut, bersama dengan kuda mereka, antara abad ke-13 dan ke-15, yang berarti adaptasi ini muncul hanya dalam beberapa ratus tahun, dalam jangka waktu yang sangat singkat, secara evolusi.

Para peneliti juga menemukan bukti evolusi konvergen di antara kuda Yakutia, populasi manusia asli, dan mammoth berbulu yaitu ketika spesies yang menempati relung ekologi serupa beradaptasi dengan cara yang sama dalam merespons lingkungannya.

Hal ini menujukkan pula hanya sedikit strategi evolusi yang cocok untuk bertahan hidup di lingkungan yang sangat dingin.

Namun, kuda Yakutia membuktikan bahwa mereka berhasil bertahan dan menjadi ras kuda asli paling tahan dingin.

Berkat bulu, tinggi badan, dan metabolismenya, mereka tetapi hangat saat suhu di sekitar mereka turun drastis.

Studi ini dipublikasikan di jurnal PNAS.

Baca juga: Meski Membeku 24.000 Tahun, Organisme di Siberia Ini Masih Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com