Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesar Cugenang, Sesar Baru yang Disebut Jadi Penyebab Gempa Cianjur

Kompas.com - 09/12/2022, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Gempa Cianjur yang merusak, sebelumnya disebut-sebut disebabkan oleh aktifitas sesar Cimandiri. Namun, akhirnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa sesar baru, sesar Cugenang yang memicu gempa tersebut.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam media rilis yang digelar Kamis (8/12/2022) mengungkapkan bahwa sesar atau patahan yang menyebabkan gempa Cianjur adalah patahan aktif yang baru teridentifikasi.

"Di Indonesia sudah teridentifikasi 295 patahan (sesar) aktif, namun patahan Cugenang (sesar Cugenang) termasuk yang belum terindentifikasi. Jadi zona patahan Cugenang ini baru saja ditemukan atau teridentifikasi," ungkap Dwikorita dalam pemaparan Hasil Pantauan Udara Zona Bahaya Patahan Aktif Cugenang Pasca Gempa Bumi Cianjur 5,6 Magnitudo.

Pasca-gempa Cianjur yang terjadi 22 November lalu, BMKG melakukan survei untuk menentukan kawasan atau episenter gempa yang berkekuatan M 5,6 tersebut.

Gempa kerak dangkal ini telah menyebabkan ratusan korban jiwa, dan kerusakan bangunan, hingga tanah lonsor.

Baca juga: Analisis Gempa Cianjur yang Diduga Dipicu Sesar Cimandiri

Dwikorita menjelaskan bahwa survey tersebut sangat penting dilakukan. Tujuannya, untuk mengetahui zona patahan atau sesar yang menyebabkan terjadinya gempa bumi di Cianjur, yang mana selanjutnya ditetapkan sesar Cugenang sebagai patahan atau sesar aktif baru di kawasan tersebut.

Survey tersebut dilakukan sebagai acuan untuk dilakukannya rekonstruksi atau pembangunan kembali kawasan permukiman.

Sebab, dengan diidentifikasinya sesar aktif gempa tersebut, maka sudah semestinya kawasan itu dikosongkan dari pembangunan permukiman, bangunan maupun kawasan umum lainnya.

"Jadi kalau membangun (rumah) kembali, namun zona patahannya belum tahu ada di mana, dikhawatirkan zona itu akan bergeser lagi dan kurang lebih 20 tahun kemudian akan runtuh lagi (karena gempa)," jelas Dwikorita.

Dwikorita mengatakan bahwa menentukan zona patahan ini sangatlah vital, serta zona tersebut, sesar Cugenang, harus diwaspadai saat akan membangun kembali permukiman penduduk.

Baca juga: Sesar Lembang, Sesar Aktif Gempa di Jawa Barat Dimonitor Sejak 1963

Peta intensitas gempa Cianjur pada 21 November 2022 dan kepadatan penduduk di sekitar lokasi pusat gempa.KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Peta intensitas gempa Cianjur pada 21 November 2022 dan kepadatan penduduk di sekitar lokasi pusat gempa.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan ada empat dasar ilmiah dalam menetapkan strike patahan aktif atau sesar Cugenang yang dilakukan oleh BMKG, di antaranya sebagai berikut.

  1. Analisis focal mechanism dan sebaran gempa-gempa susulan.
  2. Pelamparan kemenerusan surface rupture atau retakan permukaan tanah.
  3. Sebaran kerusakan bangunan dan titik longsor karena gempa.
  4. Kelurusan morfologi atau liniament.

Terkait focal mechanism, Dwikorita menjelaskan, hasil analisis menunjukkan bahwa zona bahaya di sepanjang Sesar Cugenang mengarah ke barat laut-tenggara, yang mana kawasan tersebut harus dikosongkan dari permukiman yakni berada dalam radius 300-500 meter.

Sesar Cugenang penyebab gempa Cianjur

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan tentang mekanisme gempa Cianjur yang disebabkan oleh Sesar Cugenang.

Baca juga: Setelah Gempa Pasaman Barat, BMKG Temukan Segmen Sesar Baru Talamau

Daryono mengatakan berdasarkan focal mechanism dan memperhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa pembangkit gempa Cianjur adalah patahan atau sesar baru Cugenang.

Patahan ini berada pada juru berarah N 347 derajat East (E) dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral strike-slip).

Lebih lanjut Daryono mengatakan berdasarkan survey lapangan terhadap surface rupture (rekahan permukaan tanah), sebaran titik longsor dan kerusakan lahan teridentifikasi bahwa arah rekahan sesuai yang diduga.

Yakni sebagai jurus patahan yang menunjukkan arah sesuai focal mechanism gempa bumi, yaitu berarah N 347 derajat dengan jarak kurang lebih 8 Km.

Berdasarkan analisis dari sesar Cugenang, sesar aktif baru yang ditemukan setelah Gempa Cianjur ini, maka ada beberapa wilayah yang dinilai berada dalam zona bahaya patahan geser dari sesar tersebut. Di antaranya adalah Desa Talaga, Desa Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan.

Baca juga: Sesar Lembang Terus Dipantau BMKG, Simak 4 Fakta Sesar Aktif Gempa Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com