Natron ini juga digunakan dalam ritual kuil dan persembahan pada patung dewa.
"Itu dipakai untuk pembersihan," kata Price.
Ia juga mengatakan bahan lain yang biasa diasosiasikan dengan mumi adalah dupa yang juga berfungsi sebagai hadiah untuk para dewa.
Bahkan, kata dupa dalam bahasa Mesir kuno adalah senetjer yang secara harafiah berarti membuat ilahi.
"Ketika membakar dupa di kuil, itu hal yang tepat akrena membuat ruang untuk ilahi. Tetapi ketika menggunakan dupa pada tubuh, itu akan membuat tubuh menjadi dewa dan mahluk yang saleh, daripada membuat jasad menjadi awet," papar Price.
Baca juga: Temuan Tempat Pembalseman Mumi Jadi Petunjuk Proses Mumifikasi Mesir
Ahli Mesir kuno juga percaya bahwa orang bahwa orang yang meninggal akan membutuhkan tubuh mereka di akhirat. Ini yang menambah kesalahpahaman tentang mumifikasi.
"Ada obsesi biomedis yang lahir dari gagasan era Victoria tentang membutuhkan tubuh lengkap di akhirat," papar Price.
"Ini termasuk soal menghilangkan organ dalam. Saya pikir itu sebenarnya memiliki arti yang lebih dalam dan pada dasarnya tentang mengubah tubuh menjadi patung dewa karena orang yang meninggal telah bertransformasi," tambahnya.
Lebih lanjut, sebagai bagian dari pameran, museum akan menampilkan sejumlah topeng penguburan, potret paneh, dan sarkofagus yang terkait dengan penguburan Mesir kuno.
Pameran Golden Mummies of Egypt akan dimulai 18 Februari 2023.
Baca juga: Ratusan Mumi Ditemukan di Dekat Makam Firaun Mesir Tutankhamun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.