Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Resmi Rekomendasikan 2 Obat untuk Lawan Virus Ebola

Kompas.com - 22/08/2022, 12:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber UN News

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan rekomendasi untuk dua obat yang bisa melawan virus Ebola, pada Jumat 19 Agusts 2022 lalu.

Rekomendasi tersebut dikeluarkan menyusul hasil tinjauan dan analisis uji klinis antibodi monoklonal mAb114 yang dikenal sebagai Ansuvimab atau Ebanga, serta REGN-EB3 (Inmazeb) menunjukkan manfaat terhadap pengobatan.

Hal ini didasarkan karena penyakit Ebola kerap kali berakibat fatal, bahkan menyebabkan kematian pada pasien.

Baca juga: 20 Daftar Darurat Kesehatan yang Pernah Ditetapkan WHO, dari Ebola hingga Cacar Monyet

Oleh sebab itu, WHO meminta setiap negara untuk meningkatkan akses ke dua obat Ebola dalam pedoman pertamanya tentang penyakit akibat virus.

WHO meyakini, bahwa penggunaan obat tersebut digabungkan dengan perawatan yang lebih baik, dapat menjadi terobosan dalam perawatan Ebola.

Wabah Ebola pernah menggegerkan dunia pada 2019 lalu. Adapun kasus pertama penyakit ini ditemukan di Republik Demokratik Kongo. Lantaran jumlah kasusnya semakin meningkat, WHO menetapkan Ebola sebagai darurat kesehatan global.

Uji klinis obat Ebanga dan Inmazeb

WHO menyampaikan, uji klinis dua obat baru dilakukan selama wabah Ebola terjadi. Badan Kesehatan PBB itu juga memberikan rekomendasi mengenai terapi yang tidak boleh digunakan sebagai pengobatan, meliputi ZMapp dan remdesivir.

Panduan baru, yang diterbitkan secara bersamaan dalam bahasa Inggris dan Perancis, akan mendukung penyedia layanan kesehatan yang merawat pasien Ebola serta pembuat kebijakan yang terlibat dalam kesiapsiagaan dan respons wabah.

Ini melengkapi panduan perawatan klinis yang menguraikan perawatan suportif yang dioptimalkan bagi pasien Ebola mulai dari tes, pengelolaan rasa sakit, nutrisi dan koinfeksi, serta pendekatan lain yang menempatkan pasien pada jalur terbaik menuju pemulihan.

“Panduan terapi ini adalah alat penting untuk memerangi Ebola,” ujar Dr Richard Kojan, Presiden The Alliance for International Medical Action (ALIMA) seperti dilansir dari UN News, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Ebola Kembali Muncul di Kongo, Virus Apa Itu dan Bagaimana Penyebarannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com