Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Apakah Ikan Merasa Haus dan Minum Air Laut?

Kompas.com - 16/07/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Ketika ikan haus, apakah mereka minum air laut? - Torben, umur 9, Sussex, Inggris.

Oleh: Claire Lacey

INI adalah pertanyaan yang bagus, Torben, terima kasih banyak sudah mengirim pertanyaanmu.

Jawaban singkatnya adalah ya, beberapa ikan memang minum air laut – tetapi tidak semuanya. Ikan adalah hewan yang luar biasa, dan memiliki beberapa solusi yang sangat keren untuk hidup di air. Secara alami, berbagai jenis ikan telah mengembangkan solusi yang berbeda.

Jenis ikan bertulang yang hidup di laut – seperti cod, herring, tuna, dan sebagainya – memiliki beberapa cara untuk mengeluarkan air dari tubuhnya. Selain menelan dan buang air kecil, seperti yang dilakukan manusia, ikan ini dapat mengeluarkannya melalui kulit dan insang mereka.

Untuk memahami cara kerjanya, pertama-tama kamu perlu mengetahui bahwa ikan bertulang memiliki konsentrasi yang berbeda antara tubuh mereka dengan lingkungan sekitarnya. Ini berarti mereka kurang atau lebih asin daripada air tempat mereka berenang.

Baca juga: Ikan Channa, Predator Mini yang Diminati Menjadi Ikan Hias

Tubuh ikan laut (yang hidup di laut) kurang asin daripada air tempat mereka berenang, sedangkan tubuh ikan air tawar (yang hidup di sungai dan danau) lebih asin daripada air tempat mereka berenang.

Baik ikan laut maupun ikan air tawar harus mengontrol jumlah air dan garam dalam tubuhnya, agar tetap sehat dan terhidrasi.

Susah untuk tetap terhidrasi

Ikan laut bertulang terus-menerus kehilangan air dari tubuhnya, melalui proses yang disebut “osmosis”“. Selama osmosis, air bergerak melalui membran (seperti kulit ), dari daerah konsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi.

Ingat, tubuh ikan laut kurang asin daripada air laut tempat ia berenang – yang berarti memiliki konsentrasi garam yang lebih rendah. Jadi ikan ini benar-benar kehilangan air melalui osmosis: air mengalir dari tubuh mereka, melalui kulit dan insang mereka, keluar ke laut.

Karena mereka terus-menerus kehilangan air dengan cara ini, ikan ini harus minum banyak air laut agar tetap terhidrasi.

Kamu mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa hal sebaliknya terjadi pada ikan air tawar. Air mengalir ke dalam tubuh mereka melalui osmosis, bukan keluar. Ini berarti mereka umumnya tidak perlu minum – tetapi mereka harus banyak buang air kecil.

Baca juga: Mengenal Ikan Red Devil, Ikan Setan Merah Cantik yang Ganas

Kita semua tahu bahwa terlalu banyak garam tidak baik untuk kita. Jadi tentunya hewan yang minum air laut pasti punya cara untuk menghilangkan kelebihan garamnya.

Ikan laut memiliki ginjal, yang memompa kelebihan garam ke dalam kencingnya sehingga mereka bisa mengeluarkannya dari tubuh mereka. Mereka juga memiliki sel khusus di insangnya yang memompa kelebihan garam ke laut. Bersama-sama, kedua sistem ini bisa menjaga ikan laut tetap terhidrasi.

Hiu asin

Hiu telah mengembangkan sistem yang sama sekali berbeda. Tubuh mereka memiliki konsentrasi garam yang sedikit lebih tinggi daripada air laut. Ini berarti mereka tidak memiliki masalah seperti ikan laut bertulang yaitu kehilangan air melalui kulit mereka sepanjang waktu.

Hiu memiliki bahan kimia limbah tingkat tinggi – yang disebut urea dan trimetilamina N-oksida – di dalam tubuhnya, yang biasanya akan dibuang oleh hewan lain. Hiu menyimpannya di dalam tubuh mereka, yang membuat mereka "asin”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com