Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2022, 19:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comTeori asam basa Bronsted dan Lowry adalah teori yang ditemukan pada tahun 1923 oleh Johannes Nicolaus Bronstes dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris. Keduanya mengemukakan pendapat mengenai asam basa secara terpisah. Teori asam basa yang mereka kemukakan menjelaskan tentang reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.

Teori asam basa Bronsted dan Lowry

Bronsted dan Lowry, dalam teorinya, mendefinisikan bahwa keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

Jadi, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa atau pemberi proton kepada basa. Definisi ini mencakup asam yang tidak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan. Biasanya asam berupa kation atau molekul netral, contohnya besi klorida.

Sedangkan definisi basa adalah senyawa yang menerima proton, dan biasanya berupa anion atau molekul netral. Teori Bronsted-Lewry disebut juga dengan pasangan asam-basa konjugasi.

Menurut Lowry, asam dan basa hanya terionisasi di dalam air saja. Hal ini dikarenakan air bisa menarik ion H+ dan membentuk ion hidronium dan air melepas ion H- sehingga membentuk ion hidroksida.

Baca juga: Jenis-Jenis Indikator Asam Basa

Amphiprotik

Amphiprotik atau amfoter adalah sifat suatu senyawa yang dapat bersifat asam atau basa tergantung lingkungannya. Contoh zat amfiprotik adalah air. Ion-ion berikut yang menjadi zat amphiprotik sesuai dengan teori asam basa bronstead lowry adalah:

  • HS- (hidrogen sulfida)
  • H2PO4- (dihidrogen fosfat)
  • HPO42- (monohidrogen fosfat)
  • HC2O4- (hidrogen oksalat)
  • HCO3- (hidrogen karbonat/bikarbonat)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com