Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Gempa Bumi NTT, dari Potensi Tsunami hingga Gempa Susulan

Kompas.com - 14/12/2021, 14:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik bermagnitudo M 7.5 mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021). Gempa ini mengakibatkan potensi tsunami.

Berikut beberapa fakta terkini tentang gempa bumi NTT dan potensi tsunami dari update Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

1. Pusat lokasi gempa

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 7,4.

Bambang menjelaskan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT.

Lokasi  tepatnya berada di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa M 7,5 NTT Berpotensi Tsunami, 19 Wilayah Harus Siaga

2. Jenis dan mekanisme gempa bumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," kata Bambang.

3. Dampak guncangan gempa

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata dengan intensitas cahaya III – IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sementara, guncangan yang dirasakan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu masuk kategori intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Tsunami di Marapokot akibat Gempa Bumi M 7,4 Guncang NTT

Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunamiShutterstock Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunami

4. Sempat berpotensi tsunami

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini sempat berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata. 

"Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur," jelasnya.

Namun, dikarenakan dua jam telah berlalu sejak gempa pada pukul 10.30 WIB atau 11.30 Wita, dan dengan melihat situasi terkini, BMKG akhirnya mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 12.20 WIB atau 13.20 Wita.

5. Aktivitas gempa bumi susulan

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 11.40 WIB, Selasa (14/12/2021) menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan maksimum M 5,6.

6. Saran keselamatan BMKG

Dengan adanya kondisi ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Serta, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali kedalam rumah.

Masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka bagian utara dan Pulau Lembata juga direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai, serta mewaspadai jika ada gempa susulan atau gelombang tinggi

Baca juga: Definisi Gelombang Tsunami dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com