Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Bahaya Tes Antigen Sendiri | Air Kelapa Percepat Kesembuhan Covid-19?

Kompas.com - 13/07/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains Kompas.com adalah tentang maraknya tes swab antigen sendiri. Sebenarnya ada tidak sih bahayanya, mengingat alat swab dimasukkan ke hidung.

Berita populer lainnya adalah penjelasan ahli tentang air kelapa yang disebut bisa mempercepat kesembuhan Covid-19.

4 Strategi Menkes Budi Gunadi dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pun menjadi topik hangat lainnya.

Hingga ada kabar tentang seorang wanita yang dinyatakan terinfeksi dua varian Covid-19 sekaligus.

Baca juga: [POPULER SAINS] Perbedaan Gejala Covid-19 pada Orang yang Sudah Vaksin dan Belum | Evaluasi Seminggu PPKM Darurat

Berikut ulasannya:

1. Bahaya tes swab antigen sendiri

Tes swab antigen sendiri kini semakin marak. Namun, tes Covid-19 yang dilakukan dengan mengusap bagian dalam rongga hidung ini berisiko, terutama jika bukan dilakukan oleh tenaga ahli.

Menurut dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bhakti Wara, dr. Nafiandi, Sp.PK, swab antigen adalah suatu pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi.

Tenaga kesehatan tersebut adalah analis kesehatan yang bertugas di bawah pengawasan dokter spesialis patologi klinik.

"Karena proses pengambilan sampelnya memerlukan pengetahuan secara anatomi sampai sejauh mana swab itu masukkan ke dalam hidung, tujuannya untuk memastikan sampelnya benar," kata dr Nafiandi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Selain itu, tenaga kesehatan tersebut harus mengantongi surat tanda registrasi (STR) dan izin praktek.

Selengkapnya baca di sini:

Marak Tes Swab Antigen Covid-19 Sendiri, Apa Saja Bahayanya?

2. Air kelapa bisa percepat kesembuhan Covid-19?

Untuk Anda yang mempercayai isu bahwa air kelapa bisa menyembuhkan dan membantu kesembuhan pasien Covid-19, ahli menegaskan hingga saat ini belum ada bukti ilmiahnya.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinis RS Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari M.Gizi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Sebelumnya, banyak isu yang menyatakan, para penyintas Covid-19 bisa sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dengan rutin mengonsumsi air kelapa.

Bupati Aceh Barat H. Ramli MS adalah salah satu penyintas Covid-19 yang mengatakan dirinya bisa sembuh dari infeksi virus corona berkat khasiat yang didapat dengan meminum air kelapa secara rutin selama positif Covid-19.

"Selama menjalani masa isolasi di Bulan September kemarin, saya rutin minum air kelapa, dicampur sedikit garam dapur, satu sendok madu dan sedikit perasan jeruk nipis," ungkap Bupati Ramli MS dikutip dari Antara.

Baca penjelasan ahli tentang air kelapa percepat Covid-19 di sini:

Air Kelapa Disebut Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19, Ini 3 Kemungkinan Menurut Ahli

3. Seorang lansia terinfeksi dua varian Covid-19 sekaligus

Para peneliti di Belgia melaporkan kasus seorang wanita lanjut usia (lansia) berusia 90 tahun, yang terinfeksi dua variant of concern (VOC) Covid-19 yang berbeda sekaligus.

Kasus ini dipublikasikan dalam Laporan yang telah dipresentasikan di European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID), yang diadakan secara online tahun ini.

Pada 3 Maret 2021, wanita, yang riwayat medisnya tak bermasalah, dirawat di Rumah Sakit OLV di kota Aalst, Belgia, setelah sebelumnya jatuh. Dia juga dinyatakan positif Covid-19 pada hari yang sama.

Selengkapnya baca di sini:

Kasus Pertama Wanita Lansia Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus

4. Strategi Menkes hadapi lonjakan kasus Covid-19

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikit mengatakan bahwa fokus yang dilakukan Indonesia saat ini adalah mengurangi laju penularan Covid-19.

Hal ini disampaikan Menkes Budi dalam webinar bertajuk Eskalasi Covid-19 di Indonesia: Basis Ilmiah, Strategi Pengendalian, dan Kebijakan yang diselenggarakan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) pada Minggu (11/7/2021).

Budi menegaskan bahwa apapun variannya, tujuan dari pandemi adalah mengurangi laju penularan atau flattening the curve.

Ketika jumlah penularan Covid-19 berkurang, Budi percaya bahwa fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dapat menampung dan merawat masyarakat yang tertular Covid-19 ataupun sakit lainnya dengan layak.

Apa saja strateginya? Baca di sini:

4 Strategi Menkes Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com