Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Kekurangan Zat Besi Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Kompas.com - 18/02/2021, 19:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli mengingatkan bahwa kekurangan zat besi pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele. Sebab, ini sangat berpengaruh di masa tumbuh kembang anak dalam jangka panjang.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun (balita) tercatat mengalami anemia. Di mana 50-60 persen kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Hal ini dianggap mengkhawatirkan karena isu kesehatan ini berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak dan tentunya mempengaruhi kualitas generasi emas Indonesia. 

President of Indonesian Nutrition Association (INA) sekaligus Dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr dr Luciana B Susanto MS SpGK mengatakan bahwa selain anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dan fokus serta sulit bersosialisasi.

Baca juga: Selain Anemia: Ketahui Penyebab dan Cara Cegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

Bahkan, di Indonesia sendiri diketahui bahwa 1 dari 3 anak ternyata mengidap anemia.

"Kekurangan zat besi pada anak berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensosrik dan sosial anak. Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya bisa jadi permanen," kata dr Luciana dalam diskusi daring bertajuk Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC, Kamis (18/2/2021).

Luciana menjelaskan bahwa zat besi merupakan unsur sel darah merah.

Jika di dalam tubuhnya seseorang mengalami kekurangan zat besi, maka sel darah merah yang diproduksi akan menjadi tidak sempurna atau kecil dan pucat.

"Untuk awal (kekurangan zat besi) tidak dijumpai anemia dulu, tetapi bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium hemoglobin sel darah merahnya kecil dan pucat. Sehingga, pada pemeriksaan berikutnya bisa ditemukan anemia," jelasnya.

Untuk diketahui, anemia tidak sama dengan tekanan darah rendah atau kurang darah.

Anemia adalah kadar hemoglobin yang rendah atau kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup.

Diakui Luciana, anemia tidak selalu disebabkan oleh kekurangan zat besi, tetapi menjadi salah satu penyebab yang memang cukup penting dalam meningkatkan anak mengalami anemia.

Ilustrasi sel darah merah berbentuk bulan sabit yang menyebabkan anemia. Penyebab anemia sebagian besar adalah karena kekurangan zat besi.NIH Ilustrasi sel darah merah berbentuk bulan sabit yang menyebabkan anemia. Penyebab anemia sebagian besar adalah karena kekurangan zat besi.

Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua diminta untuk mewaspadai kekurangan zat besi dan potensi anemi karena bisa berdampak terhadap kondisi tumbuh kembang anak Anda.

Baca juga: 1 dari 3 Anak Indonesia Anemia, Kebanyakan karena Kekurangan Zat Besi

Dampak anemia pada anak

Luciana menyebutkan, jelas sekali ada dampak kekurangan zat besi pada balita yang bisa berlanjut pada anemia bagi anak-anak, dan dampaknya bagi tumbuh kembangnya dalam jangka pendek dan jangka panjang, seperti berikut.

1. Dampak jangka pendek anemia anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com