KOMPAS.com- Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang disebut sebagai surga dan episenter sebaran karang batu atau terumbu karang di dunia.
Indonesia terdiri lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil, dengan garis pesisir yang mencapai hampri 81.000 kilometer yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, padang lamun dan ekosistem mangrove.
Ekosistem terumbu karang mengandung sumber daya alam yang dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia.
Keberadaan ekosistem terumbu karang yang dapat menjaga sumber pangan, sumber obat-obatan, sumber bahan baku bangunan, bahan kosmetik, serta sebagai sumber mata pencaharian bagi manusia.
Baca juga: Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang Terancam Rusak, Ini Penyebabnya
Mengingat betapa banyaknya manfaat utama dari terumbu karang ini untuk manusia, Biodiversity Warriors (BW) KEHATI Member, Kezia Ruth mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap perilaku yang dapat mengancam kesejahteraan dan ketersediaan ekosistem terumbu karang.
"Faktanya 1 miliar manusia yang berjarak tinggal 60 kilometer dari terumbu karang, setengahnya (500 juta orang) ini menggantungkan hidupnya ke terumbu karang sebagai sumber pangan dan sebagai sumber mata pencarian," kata Kezia dalam diskusi daring bertajuk Biodiversity for Sustainable Future, Kamis (27/8/2020).
Oleh sebab itu, Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menghimpun beberapa perilaku masyarakat yang harusnya dihindari karena akan berdampak pada kerusakan terumbu karang.
Baca juga: Pemanasan Global, Ini Cara Ilmuwan Bikin Terumbu Karang Tahan Panas
Selain, tindakan manusia secara langsung terhadap ekosistem terumbu karang di lokasinya. Kezia menegaskan, ada faktor lain yaitu perubahan iklim yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang.