KOMPAS.com - Para ilmuwan berhasil melakukan transplantasi hati manusia berukuran 'mini' pada tikus. Organ hati tersebut merupakan rekayasa jaringan yang tumbuh di laboratorium, berasal dari sel kulit manusia yang di program ulang.
Studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Cell ini, dapat menjadi dasar bagi dunia medis di masa depan dalam menangani penyakit gagal hati yang membutuhkan transplantasi hati.
Namun, penelitian ini masih perlu didalami lebih lanjut untuk pada akhirnya benar-benar bisa diaplikasikan pada manusia.
Diharapkan keberhasilan penelitian ini bisa menjadi alternatif transpalantasi hati yang selama ini sangat mahal, di samping pasokan donor yang juga sangat terbatas.
Baca juga: 10 Jam Operasi, Tim Dokter Berhasil Pisahkan Organ Hati Ardi dan Ardan
Hal positif lainnya dari penelitian ini, rekayasa hayati organ hati tersebut dapat digunakan pada pasien gagal hati untuk meningkatkan fungsi hatinya sementara waktu.
Studi ini memberikan harapan bagi pasien yang sedang berada dalam daftar tunggu transplantasi hati.
Ahli Patologi dari Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat, Alejandro Soto-Gutiérrez menyatakan, tujuan jangka panjang dari eksperimen tersebut tentunya untuk bisa menggantikan donor organ hati dari manusia.
Baca juga: Studi Baru Buktikan Manfaat Teh Hijau Obati Lemak Hati pada Obesitas
Namun, dalam jangka pendek ini bisa digunakan sebagai jembatan bagi para pasien yang tengan menunggu mendapat transpalansi organ.
"Misalnya, pada gagal hati akut, yang mungkin hanya perlu peningkatan fungsi hati untuk sementara waktu sambil menunggu donor organ hati yang baru," ujar Soto-Gutiérrez seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (5/6/2020).
Rekayasa organ hati manusia berukuran mini tersebut, dilakukan para peneliti dengan mengambil sel-sel kulit manusia dan diubah menjadi sel induk, jenis sel pada embrio awal yang dapat tumbuh menjadi setiap jenis jaringan di dalam tubuh.