Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Meluruskan Rambut Bisa Berdampak pada Kerusakan Ginjal

KOMPAS.com - Krim pelurus rambut ternyata bisa dikaitkan dengan kerusakan ginjal berulang.

Dalam sebuah laporan medis, seorang wanita disebutkan mengalami kerusakan ginjal setelah melakukan perawatan pelurusan rambut pada tiga kesempatan terpisah di salon.

Mengutip Live Science, Rabu (27/3/2024) kasus ini dialami oleh seorang wanita berusia 26 tahun yang mengunjungi salon untuk melakukan perawatan rambut pada bulan Juni 2020, April 2021, dan Juli 2022.

Dia tidak memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Namun setelah melakukan kunjungan, dia mengalami muntah-muntah, diare, demam, dan sakit punggung.

Ia juga melaporkan rasa terbakar di kulit kepalanya selama perawatan rambut dan timbul bisul di kepalanya tak lama kemudian.

Dokter yang merawatnya juga menemukan dia mengalami peningkatan kadar kreatinin dalam darahnya, sebuah tanda bahwa ginjalnya tidak berfungsi.

Krim pelurus mengandung bahan kimia

Dokter mengatakan salah satu produk yang digunakan kemungkinan besar menyebabkan cedera organ.

Pada setiap kunjungan ke salon, rambut wanita dirawat dengan krim pelurus yang mengandung bahan kimia asam glioksilat. Hal ini kemungkinan besar menyebabkan kulit kepalanya terbakar.

Teori yang berdasarkan percobaan pada tikus menyebut pula asam bisa diserap melalui kulit dan mencapai ginjal seseorang yang menyebabkan kerusakan pada organ tersebut.

"Penggunaan krim pelurus rambut yang mengandung asam glioksilat secara topikal dapat menyebabkan kerusakan ginjal," kata Joshua David King, seorang profesor kedokteran dan farmasi di Universitas Maryland yang tidak terlibat dalam kasus ini.

“Tampaknya bijaksana untuk melarang penggunaan asam glioksilat dalam produk-produk ini dan meminta produsen memilih senyawa lain yang lebih aman,” katanya.

Baru-baru ini, asam glioksilat memang telah digunakan dalam produk pelurus rambut sebagai alternatif yang berpotensi lebih aman dibandingkan formaldehida-- yang juga sudah dilarang di beberapa negara.

Namun asam glioksilat rupanya berhubungan juga dengan cedera ginjal.

Penelitian terbaru terhadap 26 pasien di Israel yang mengalami cedera ginjal menemukan bahwa sebelas pasien telah menggunakan produk yang mengandung turunan asam glikolat, bahan kimia yang dipecah menjadi asam glioksilat di hati.

Untuk lebih memahami hubungan antara asam glioksilat dan kerusakan ginjal, dokter yang terlibat dalam kasus baru-baru ini melakukan percobaan laboratorium dengan tikus.

Mereka mengoleskan produk pelurus rambut yang digunakan di salon wanita, yang mengandung 10 persen asam glioksilat, ke punggung lima tikus.

Selanjutnya, mereka mengulangi prosedur yang sama dengan menggunakan petroleum jelly pada lima tikus lainnya, yang bertindak sebagai kelompok pembanding.

Hasilnya, tikus yang terpapar rambut memiliki kadar kreatinin yang jauh lebih tinggi dalam darahnya dibandingkan tikus pembanding dalam waktu 28 jam setelah paparan.

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang terpapar juga memiliki simpanan kalsium oksalat monohidrat yang padat di ginjal mereka, tidak seperti kelompok petroleum jelly.

Lebih lanjut, dalam kasus terbaru ini, fungsi ginjal wanita dapat membaik sehingga efeknya hanya berlangsung sebentar.

Namun demikian, para dokter yang merawatnya percaya bahwa kasus ini seharusnya menjadi peringatan akan potensi bahaya penggunaan asam glioksilat dalam produk pelurus atau penghalus rambut.

Mereka mengatakan produk tersebut harus “dihindari” dan berpotensi “dihentikan dari pasar.”

Produk pelurus dan penghalus rambut adalah perawatan kosmetik populer yang mengubah bentuk serat rambut seseorang untuk sementara sehingga menjadi lurus dan tidak mudah kusut.

Laporan kasus wanita ini diterbitkan pada 21 Maret di The New England Journal of Medicine.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/29/133400623/hati-hati-meluruskan-rambut-bisa-berdampak-pada-kerusakan-ginjal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke