Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Bisa Tinggal di Antartika Sepanjang Tahun?

KOMPAS.com - Antartika menjadi satu-satunya benua di dunia yang tidak dihuni manusia secara permanen. Bahkan wilayah ini tidak memiliki penduduk asli.

Memang apa masalahnya sampai hal itu terjadi?

Tidak dapat diaksesnya benua ini menjadi kendalanya. Seluruh benua merupakan lapisan es yang sangat besar, sekitar 13,66 juta kilometer persegi.

Sehingga mengutip Science ABC, Antartika adalah benua yang dingin. Suhu terendah mencapai -80 derajat Celcius sedangkan suhu rata-rata berkisar -10 derajat Celcius.

Kondisi Antartika

Benua ini mengalami dua musim utama, yaitu musim panas yang cerah dan musim dingin yang suram.

Pada musim panas di Antartika, matahari tidak pernah tenggelam. Sementara pada musim dingin, matahari tidak pernah terbit.

Kedua musim ini sama-sama keras dan berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Jadi Anda benar-benar akan merasakan enam bulan dalam kegelapan dan siang hari selama enam bulan tanpa gangguan.

Tidak ada beruang kutub di kutub selatan, tetapi ada anjing laut macan tutul dan penguin yang lebih suka menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah air.

Tidak ada pohon besar atau apapun yang berguna untuk dimakan. Hanya ada ganggang dan lumut yang tersebar di wilayah tertentu, seperti pesisir benua.

Hal ini membuat perburuan dan mencari makan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang tinggal di benua ini.

Wisatawan hanya mengunjungi benua ini selama bulan-bulan musim panas. Kapal pesiar mengangkut penumpang yang ingin menyaksikan paus keluar dari perairan es.

Jadi mungkinkan seseorang tinggal di Antartika sepanjang tahun?

Tinggal di Antartika

Selain kesulitan mencapai tujuan yang tidak dapat diakses, masih banyak lagi masalah logistik dan biologis yang perlu dipertimbangkan.

Misalnya, pikirkan pengaruh cuaca Antartika pada jam biologis atau ritme sirkadian Anda.

Ritme sirkadian ini memberi gambaran tentang waktu. Itulah yang mengingatkan Anda untuk tidur pada hari gelap dan membangunkan kita saat matahari terbit.

Di benua yang mataharinya tidak pernah terbenam, ritme sirkadian Anda akan kacau.

Tubuh Anda tidak memiliki pengingat lingkungan untuk melakukan aktivitas dasar dan penting, seperti makan atau tidur.

Demikian pula, baik saat musim panas atau musim dingin, Antartika adalah salah satu tempat paling berangin di dunia.

Antartika juga merupakan salah satu tempat terkering di planet ini sehingga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Sehingga Antartika bukan tempat yang seharusnya bisa ditinggali manusia, mengingat kita tidak memiliki lapisan lemak di bawah tubuh seperti anjing laut untuk bertahan hidup.

Saat ini, kita bisa menyesuaikan diri dengan iklim, namun sangat kecil kemungkinannya kita bisa beradaptasi dengan iklim keras Antartika.

Jadi jika memang ada yang akan tinggal di Antartika, kemungkinan hanya segelintir orang saja yang bisa melakukannya. Secara teknis tidak ada manusia yang bisa hidup di lingkungan ekstrem tersebut.

Selain itu kita juga harus mempertimbangkan bagaimana perubahan di Antartika dapat berdampak pada sleuuh dunia dan ekosistem bumi saat manusia tinggal di sana.

Suhu dingin Antartika memainkan peran penting dalam keseimbangan iklim planet ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/04/110000223/apakah-bisa-tinggal-di-antartika-sepanjang-tahun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke