Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Banyak Tetap Langsing, Benarkah karena Metabolisme Tubuh Cepat?

Banyak dari kita berpikir mereka mungkin memiliki sistem metabolisme yang cepat, namun benarkah demikian?

Apa itu metabolisme?

Mari pahami apa itu metabolisme terlebih dahulu. Metabolisme adalah proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman yang telah dikonsumsi menjadi energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Penggunaan energi tubuh untuk kegiatan sepanjang hari disebut sebagai laju metabolisme.

Semakin banyak aktivitas seseorang maka semakin banyak energi yang dikeluarkan, semakin tinggi pula laju metabolisme.

Oleh karena itu, orang dengan metabolisme cepat adalah mereka yang membakar banyak energi dalam satu hari.

Contoh lain dalam pembakaran energi tubuh adalah, ketika Anda menghangatkan tubuh di musim dingin, atau saat tubuh melawan patogen yang menyerang. Energi juga berperan untuk memompa darah melalui arteri juga untuk melakukan pernafasan.

Kebutuhan energi tubuh

Kebutuhan energi untuk melakukan tugas-tugas mendasar ini sering disebut sebagai Basal Metabolic Rate(BMR) atau laju metabolisme basal.

Setiap harinya total pengeluaran energi tubuh seseorang dapat mencapai 60 hingga 80 persen BMR.

Bagi kebanyakan orang, aktivitas fisik menyumbang 15 hingga 30 persen pengeluaran energi harian. Sebagian kecil energi lainnya akan digunakan untuk pengumpulan energi itu sendiri, yaitu berperan pada sistem pencernaan kita.

Salah satu komponen terbesar BMR adalah kebutuhan energi sel otot. Dibandingkan dengan jenis sel lainnya, otot bekerja jauh lebih aktif, membutuhkan energi untuk berkontraksi dan rileks, serta untuk memperbaiki diri dari kerusakan sehari-hari.

Semakin banyak otot yang dimiliki seseorang, semakin tinggi BMR-nya.

Umumnya orang yang kurus memiliki massa otot yang lebih sedikit, sehingga BMR mereka akan lebih rendah, sehingga metabolisme mereka seharusnya lebih lambat.

Orang yang memiliki berat badan lebih akan memiliki lebih banyak sel dari semua jenis, termasuk sel otot, sehingga kebutuhan energi harian tubuh mereka lebih tinggi. Ini menyebabkan mereka memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi atau cepat.

Namun, berat badan saja bukanlah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat metabolisme tubuh seseorang, karena dua orang yang memiliki berat badan yang sama dapat memiliki massa otot yang sangat berbeda.

Ada pula beberapa orang yang tampak kurus, tetapi memiliki lebih banyak massa otot dan sedikit lemak tubuh, seperti peraih medali Olimpiade dan penari profesional. Ini membuat orang-orang tersebut memiliki BMR yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Tetap langsing meski makan banyak

Beberapa studi menunjukkan bahwa beberapa orang tetap langsing meski makan sembarangan dapat disebabkan oleh faktor keturunan.

Gen mempunyai dampak kecil terhadap BMR seseorang atau mereka yang banyak makan tetapi tetap langsing merupakan individu yang menjalani gaya hidup aktif.

Pola makan yang tidak seimbang dapat berkontribusi terhadap penurunan berat badan mereka. Atau, mereka mungkin makan lebih sedikit saat jauh dari kita, siapa tahu?

https://www.kompas.com/sains/read/2024/02/27/110900023/makan-banyak-tetap-langsing-benarkah-karena-metabolisme-tubuh-cepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke