Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Bibir Pecah-pecah saat Musim Dingin?

KOMPAS.com - Saat musim dingin tiba, terjadi perubahan pada bagian tubuh kita, salah satu adalah bibir.

Biasanya musim dingin membuat bibir menjadi kering dan pecah-pecah. Pertanyaannya mengapa itu bisa terjadi?

Bibir pecah-pecah

Luke Powles, seorang dokter yang berbasis di London mengatakan jawaban dari pertanyaan itu terletak pada anatomi bibir yang unik.

"Kulit bibir memiliki lapisan pelindung yang lebih tipis dibandingkan kulit wajah lainnya, sehingga lebih rentan terhadap dehidrasi," katanya.

Mengutip Live Science, Rabu (27/12/2023) lapisan itu dimulai dari vermillion border, garis tajam yang membatasi jaringan bibir dari bagian wajah lainnya.

Jaringan tersebut menyerupai selaput lendir yang melapisi bagian dalam mulut.

Ini hanya terdiri dari tiga hingga lima lapisan yang tidak mengandung folikel rambut atau kelenjar keringat yang ditemukan di tempat lain di wajah.

Sementara lapisan sel kulit di wajah, enam kali lebih tebal daripada yang ditemukan di bibir.

Saat musim dingin, udara menjadi lebih dingin, tidak lembab dan paparan udara kering yang terus menerus tersebut menyebabkan dehidrasi pada kulit halus bibi, membuat pecah-pecah, mengelupas, serta berdarah.

Kondisi itu secara ilmiah dikenal sebagai cheiltis.

Biasanya kita akan mencoba meringankan kondisi itu dengan menjilat bibir yang sebenarnya malah memperburuk masalah.

Hal tersebut lantaran air liur mengandung enzim pencernaan, seperti amilase yang memecah pati menjadi gula dan lipase yang membantu pencernaan lemak.

“Saat Anda menjilat bibir, air liur yang mengering menghilangkan lapisan pelindung berminyak alami yang membantu menjaga kesehatan bibir Anda,” kata Powles.

Seiring waktu, enzim ini dapat merusak kulit bibir itu sendiri dan menyebabkan dehidrasi.

Rentan infeksi

Nina Prisk dari klinik Update Aesthetics di London menambahkan bibir kering bukan hanya masalah estetika tetapi juga masalah medis.

Bibir pecah dapat membuat kulit bibir lebih rentan terhadap infeksi yang menembus penghalang kulit.

Menurut ulasan tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Acta Clinica Croatica, mikroba seperti bakteri Staphylococcus aureus atau ragi Candida albicans dapat memicu peradangan di bibir dan memperburuk gejala cheilitis.

Jadi jika bibir pecah-pecah tidak kunjung membaik setelah menggunakan pelembab bibir, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/01/100100023/mengapa-bibir-pecah-pecah-saat-musim-dingin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke