Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hewan Apakah yang Jadi Pemburu Terbaik?

KOMPAS.com - Dunia hewan penuh dengan predator dan mangsa. Beberapa predator bahkan merupakan pembunuh yang luar biasa.

Tapi sebenarnya hewan apakah yang jadi pemburu terbaik?

Ahli ekologi evolusi di Universitas Brigham Young mengatakan kalau itu adalah pertanyaan yang rumit.

"Ada begitu banyak hal menarik tentang ekologi dan biologi evolusioner yang terkait dengan pertanyaan sederhana itu," katanya.

Namun jawaban yang paling mendekati pertanyaan tentang hewan terbaik dalam berburu adalah dengan mempertimbangkan tingkat tangkapan seekor hewan.

Artinya berapa kali seekor hewan berhasil mendapatkan makanan dari seluruh upaya kolektifnya.

Definisi pemburu terbaik

Berdasarkan metrik tersebut, pemburu terbaik ternyata bukan mengacu pada spesies yang sering kita kaitkan dengan perburuan seperti singa, harimau, serigala, dan predator besar lainnya.

Mengutip Live Science, Selasa (26/12/2023) singa berhasil membunuh sekitar 30 persen, sedangkan harimau hanya berhasil membunuh 10 persen mangsanya.

Sebaliknya, hewan yang tidak diperhitungkan yaitu capunglah yang bisa dibilang mendapatkan gelar sebagai pemburu terbaik.

Soalnya serangga ini, memiliki tingkat tangkapan hingga 97 persen dan mereka dapat memakan ratusan nyamuk setiap hari.

Kesuksesan mereka dalam berburu sebagian besar berasal karena mata mereka yang luar biasa.

Capung dan kerabatnya memiiki mata majemuk yang memberikan pengelihatan hampir 360 derajat.

Otak mereka juga mampu memproses informasi sensorik dengan sangat cepat sehingga memungkinkan mereka memprediksi ke mana mangsa akan bergerak.

Dan karena mereka dapat menggerakkan sayap depan dan sayap belakangnya secara mandiri, capung adalah penerbang yang mahir dan bahkan dapat terbang mundur.

Namun ada definisi lain mengenai keberhasilan berburu.

Biasanya, pemburu terbagi dalam dua kelompok: hewan yang secara aktif mengejar dan menyerang mangsanya dan hewan yang menunggu, mengandalkan kesabaran untuk mendapatkan makanan.

Dalam hal efisiensi itu, ular piton besar layak mendapatkan sebagai pemburu terbaik.

"Ular besar seperti itu bisa duduk di satu tempat dan menunggu hingga akhirnya hewan yang tepat datang untuk dimangsanya. Untuk ular besar, hal itu mungkin hanya terjadi dua atau tiga kali dalam setahun," kata Belk.

Lalu pemburu terbaik pun juga bisa dilihat dengan mempertimbangkan kemampuan beradaptasi sebagai ukuran ketrampilan.

Jason Fisher, ahli biologi satwa liar di Universitas Victoria di Kanada mengatakan bahwa coyote kemungkinan besar akan menjadi pemenangnya.

Coyote mampu berburu sendiri atau berkelompok dan memangsa apa pun mulai dari anak rusa hingga tikus.

Fleksibilitasnya telah membantu mereka berkembang di sebagian besar habitat, termasuk perkotaan.

"Memahami sumber daya yang tersedia dan mengeksploitasinya menjadikannya sebagai predator yang luar biasa," ungkap Fisher.

Lalu ada juga Archerfish, ikan tropis asli hutan bakau di Asia Tenggara.

Ikan ini dapat menilai jarak antara mereka dengan serangga yang hinggap di daun dari bawah air dan menjatuhkannya menggunakan semburan air yang diarahkan dengan hati-hati.

Pada jarak 65 sentimeter atau kurang, bidikan mereka hampir 100 persen akurat.

Gurita juga sama suksesnya dalam berburu, selain menggunakan kamuflase legendarisnya, cephalopoda ini juga dapat mengejar mangsa dalam waktu singkat.

Pemburu terburuk

Jika ada pemburu yang terbaik bagaimana dengan terburuk?

Fisher mengatakan ini juga merupakan pertanyaan yang lebih sulit untuk dijawab.

Pasalnya, setiap spesies yang berburu menurut definisinya berhasil karena dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai populasi.

Namun jika ditanya lebih lanjut, maka Fisher akan mengatakan pemburu terburuk adalah serigala yang dianggap sebagai pemburu tetapi bergantung pada bangkai saat mereka tidak mendapatkan mangsa.

"Strategi mereka aneh. Serigala berburu dengan cara mendekati wajah mangsanya dan menakuti mereka dengan jeritan dan suara keras lainnya. Jika berhasil itu bagus dan kalau tidak artinya kurang beruntung," terang Fisher.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/30/110000423/hewan-apakah-yang-jadi-pemburu-terbaik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke