Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buah Segar Vs Buah Beku, Mana yang Lebih Bergizi?

KOMPAS.com - Buah segar dan buah beku merupakan tambahan yang baik untuk makanan sehari-hari.

Namun, beberapa buah mungkin mendapat manfaat lebih banyak jika buahnya segar daripada dibekukan atau sebaliknya.

Secara umum, mengonsumsi buah dan sayur dapat memberikan banyak manfaat, seperti menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke, mencegah beberapa jenis kanker, serta menurunkan risiko masalah mata dan pencernaan.

Buah segar vs buah beku

Berikut adalah beberapa temuan yang membandingkan manfaat serta nutrisi buah segar dan buau beku.

Buah beku kehilangan nutrisi

Secara umum, pembekuan membantu mempertahankan kandungan nutrisi buah dan sayuran. Namun, beberapa nutrisi mulai terurai ketika produk beku disimpan lebih dari satu tahun.

Nutrisi tertentu juga hilang selama proses blanching. Faktanya, kehilangan nutrisi terbesar terjadi pada saat proses ini.

Blanching dilakukan sebelum pembekuan, dengan cara merendam huah dalam air mendidih untuk waktu yang singkat, biasanya beberapa menit.

Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah hilangnya rasa, warna, dan tekstur. Namun, ini juga mengakibatkan hilangnya nutrisi yang larut dalam air, seperti vitamin B dan vitamin C.

Namun, hal ini tidak berlaku untuk buah beku yang tidak mengalami proses blanching. Jadi, tingkat kehilangan nutrisinya bervariasi, bergantung pada jenis buah dan lamanya proses blanching.

Umumnya, kehilangan nutrisi berkisar antara 10–80%, dengan rata-rata sekitar 50%.

Meskipun demikian, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa produk beku dapat mempertahankan aktivitas antioksidannya, meskipun kehilangan vitamin yang larut dalam air.

Nutrisi dalam buah segar dan beku menurun selama penyimpanan

Segera setelah dipanen, buah-buahan dan sayur-sayuran segar mulai kehilangan kelembapannya sehingga mempunyai risiko lebih besar untuk rusak dan turunnya nilai nutrisi.

Sebuah penelitian menemukan penurunan nutrisi setelah 3 hari pendinginan, ketika nilainya turun ke tingkat di bawah nilai varietas beku. Hal ini paling sering terjadi pada buah lunak.

Vitamin C dalam buah segar mulai menurun segera setelah panen dan terus menurun selama penyimpanan.

Pada buah yang disimpan dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, aktivitas antioksidan menurun. Namun, meskipun vitamin C mudah hilang selama penyimpanan, antioksidan seperti karotenoid dan fenolik justru dapat meningkat.

Hal ini mungkin disebabkan oleh proses pematangan yang terus berlanjut dan terlihat pada beberapa buah

Jadi, mana yang lebih bergizi?

Hasil penelitian yang membandingkan kandungan nutrisi buah beku dan segar sedikit berbeda. Hal ini karena beberapa penelitian menggunakan produk yang baru dipanen, sehingga menghilangkan pengaruh waktu penyimpanan dan transportasi, sementara penelitian lainnya menggunakan produk dari supermarket.

Selain itu, perbedaan dalam metode pengolahan dan pengukuran dapat memengaruhi hasil.

Namun, secara umum, bukti menunjukkan bahwa pembekuan dapat menjaga nilai gizi, sementara kandungan gizi buah segar dan beku serupa.

Ketika penelitian melaporkan penurunan nutrisi pada beberapa buah beku, penurunan tersebut umumnya terjadi dalam jumlah kecil.

Selain itu, kadar vitamin A, karotenoid, vitamin E, mineral dan serat serupa pada produk segar dan beku. Mereka umumnya tidak terpengaruh oleh blanching.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/03/170000723/buah-segar-vs-buah-beku-mana-yang-lebih-bergizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke